GridHEALTH.id - Telapak kaki pecah-pecah yang terlihat mulai dari tumit, sering disebut fisura tumit atau retakan pada tumit kaki.
Kondisi ini terjadi ketika kulit di tepi bawah tumit menjadi kering dan keras karena kurangnya kelembaban. Fisura tumit bisa menjadi dalam, menyakitkan, dan bahkan berdarah. Penyandang diabetes sering rentan terhadap fisura tumit.
Gejala Fisura Tumit
Fisura tumit dapat menimbulkan berbagai gejala tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Beberapa gejala fisura adalah:
- Kulit menebal di sekitar retakan tumit
- Perubahan warna coklat atau kuning pada tumit
- Nyeri saat berjalan atau memberikan tekanan pada tumit
- Retak atau pecahnya kulit tumit
- Pendarahan dari retakan tumit
- Luka terbuka atau borok pada tumit
- Faktor Risiko Fisura Tumit
Siapa pun dapat mengembangkan fisura tumit. Ada faktor risiko tertentu yang dapat menyebabkan fisura tumit seperti usia, kegemukan, atau kelenjar keringat kurang aktif.
Baca Juga: Pengobatan Alami Lidah Buaya Untuk Mengatasi Tumit Pecah-Pecah
si Pada Lansia, Atasi Tekanan Darah Tinggi
Bisa juga karena sering berjalan tanpa alas kaki atau memakai sepatu seperti sandal. Memiliki penyakit seperti diabetes atau gangguan tiroid yang dapat menyebabkan kulit kering atau menebal juga berisiko.
Atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu, tinggal di iklim yang kering dan panas, sering mandi air panas atau mandi menggunakan sabun yang keras.
Fisura Tumit dan Diabetes
Fistura tumit atau telapak kaki pecah-pecah sering terjadi pada mereka yang mengidap diabetes. Ini karena diabetes dapat merusak saraf di kaki.
Kerusakan pada saraf kaki penyandang diabetes mengakibatkan kaki tidak bisa berkeringat dan memberikan kelembapan yang dibutuhkan kaki. Mereka yang menyandang diabetes sering kali memiliki kulit kering di kaki mereka karena alasan ini.
Perlu diwaspadai, fisura tumit yang tidak ditangani segera dapat menyebabkan borok yang dalam dan luka terbuka pada tumit yang sangat berbahaya bagi penyandang diabetes karena mudah terinfeksi. Ini dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan amputasi.
Mencegah dan Mengobati Fisura Tumit
Beberapa tips pencegahan dan mengobati fisura tumit yang perlu diperhatikan adalah:
1. Jaga kelembapan kaki
Jaga kelembapan kaki dengan mengoleskan losion setiap hari. Perhatikan tumit dan oleskan pelembab di pagi dan sore hari.
Kita bisa memakai kaus kaki setelah memakai pelembab saat kita tidur untuk menjaga lotion di kaki. Usahakan untuk memilih pelembab yang kental dan mengandung bahan seperti urea atau asam salisilat.
2. Pakailah sepatu yang tepat
Baca Juga: FDA Setujui Obat Obesitas yang Bantu Turunkan Berat Badan Hingga 15%
Baca Juga: Kaki Sering Kram, Dari Sekadar Lelah Hingga Tanda Ginjal Bermasalah
Kenakan sepatu yang dapat menyerap goncangan dan melindungi kaki. Sepatu seperti sandal atau sepatu dengan punggung terbuka bisa membuat tumit kering.
Kita harus menghindari berjalan tanpa alas kaki karena dapat merusak dan menyebabkan kekeringan pada kaki dan tumit . Kenakan sandal di dalam ruangan untuk melindungi kaki.
3. Kelupas kulit kering
Gunakan batu apung setelah tumit menjadi tebal dan kering untuk mengelupas sel kulit mati. Kita juga dapat menggunakan scrub kaki pada tumit untuk membantu menghilangkan kulit mati dan menjaga tumit tetap lembut.
4. Gunakan sisipan tumit ortopedik
Sisipan ortopedil seperti cangkir tumit dapat ditempatkan di dalam sepatu untuk melindungi tumit dan mengurangi tekanan pada kaki yang dapat menyebabkan berkembangnya celah tumit.
Baca Juga: 3 Ramuan Jus Ajaib Anti Penuaan Dini, Ternyata Resepnya Sederhana
Baca Juga: Curiga Anak Terkena Pneumonia? Deteksi Dini Hitung Kecepatan Napasnya
Tergantung pada kebutuhan, sisipan dapat dibeli tanpa resep atau dibuat khusus oleh ahli penyakit kaki.
5. Periksa kaki secara teratur
Periksa kaki secara teratur dan cari tanda-tanda retakan pada tumit. Mengobati retakan atau retakan sebelum menjadi lebih buruk disarankan untuk hasil terbaik.
Lakukan pengobatan segera untuk setiap luka yang tidak sembuh-sembuh atau celah yang dalam dan berdarah.
Jika retakan parah, ahli penyakit kaki dapat menghilangkan kulit tebal di tumit menggunakan alat khusus.
Setelah itu, celah tumit dapat dibalut untuk mencegah retak atau kerusakan lebih lanjut. Setiap orang berbeda sehingga pengobatan akan tergantung pada tingkat keparahan retakan dan kondisi medis lainnya yang mungkin kita miliki. (*)
Baca Juga: Polifarmasi, Penggunaan Beberapa Obat Secara Bersamaan Bisa Munculkan Risiko Gangguan Kesehatan Baru
Baca Juga: Pertanyaan Awam, 'Bagaimana Saya Tahu Saya Sudah Kena Diabetes?'