Pembedahan atau operasi ini dapat memperbaiki masalah di dalam rahim, seperti jaringan ekstra yang membagi rahim (septum), fibroid (tumor jinak), atau jaringan parut, sehingga dapat menurunkan risiko. Caranya bisa dengan kamera (histeroskop) yang masuk melalui vagina untuk memperbaiki rahim.
Biasanya memerlukan waktu penanganan selama satu hari dan pemulihan selama beberapa hari hingga minggu.
2. Konsumsi obat pengencer darah
Wanita yang memiliki kecenderungan darah menggumpal seperti masalah autoimun atau pembekuan (trombofilia) dapat diobati dengan obat pengencer darah seperti aspirin dan heparin dosis rendah. Biasanya dikonsumsi selama kehamilan, sebelum menggunakannya harus konsultasi terlebih dahulu.
3. Memperbaiki masalah medis lainnya
Masalah medis lainnya yang perlu diperhatikan adalah kadar gula darah yang tidak normal, kelenjar tiroid terlalu atau kurang aktif, kadar hormon prolaktin tinggi, atau kondisi medis seperti diabetes, disfungsi tiroid.
4. Skrining genetik
Skrining genetik biasanya dilakukan untuk mendeteksi adanya pertumbuhan kelainan kromosom, karena dengan kelainan genetik menyebabkan adanya penataan ulang atau translokasi pada kromosom.
5. Pilihan gaya hidup
Gaya hidup juga penting dan mempengaruhi risiko keguguran berulang, cobalah untuk tidak merokok, berhenti gunakan obat terlarang, batasi alkohol dan kafein, jaga berat badan, bentuk sikap yang saling mendukung, dan lainnya.
Inilah beberapa penyebab dan cara menangani terjadinya keguguran berulang, sehingga seorang wanita tidak lagi berisiko mengalami keguguran ke depannya. (*)
Baca Juga: Ketahui Penyebab Keguguran Berulang dan Cara Mencegahnya, Apakah Masih Bisa Hamil Lagi?