GridHEALTH.id - Membahas mengenai keguguran, tentu menjadi hal yang tidak mudah bagi para calon orangtua, khususnya ibu hamil.
Akan tetapi, untuk dapat menghindari kondisi ini, maka perlu dikenali apa saja jenis dari keguguran, termasuk mengenai keguguran berulang.
Berikut ini merupakan ulasan mengenai keguguran berulang yang dapat terjadi pada ibu hamil, mulai dari penyebab hingga cara menanganinya, simak ulasan berikut ini.
Keguguran Berulang
Dalam beberapa kasus, ibu hamil bisa saja mengalami keguguran berulang yang didefinisikan sebagai 3 atau lebih berturut-turut, yang tentunya disebabkan oleh banyak hal.
Mengalami keguguran bukan berarti ke depannya seorang wanita akan mengalaminya kembali, meski ada peristiwa yang dikenal dengan keguguran berulang.
Tidak perlu khawatir, lebih dari setengah kasus keguguran berulang dapat dikenali penyebabnya dengan jelas dan dapat diobati.
Ada beberapa kasus keguguran berulang yang tidak diketahui penyebabnya, namun dalam banyak kasus lainnya berikut ini beberapa penyebab keguguran berulang, yaitu:
1. Endometriosis
Kondisi yang disebut mempengaruhi sekitar 10% wanita usia reproduksi, merujuk pada kondisi saat jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim dan menyebabkan menstruasi berat serta rasa sakit yang terbakar.
Baca Juga: Apakah Benar Hamil di Usia Muda Rentan Alami Keguguran? Ini Faktor Risikonya!
2. Gangguan pembekuan darah
Gangguan pembekuan darah seperti lupus eritematosus sistemik dan sindrom antifosfolipid dapat menyebabkan darah lengket yang berisiko pada keguguran berulang, sehingga memengaruhi aliran darah ke plasenta dan menyebabkan pembekuan yang mencegah plasenta berfungsi dengan baik.
Hasilnya bayi kekurangan oksigen dan nutrisi penting akibat darah menggumpal yang menghalangi aliran nutrisi ke bayi.
3. Masalah tiroid dan antibodinya
Fungsi tiroid yang baik akan mencegah risiko keguguran berulang dan pastikan memiliki antibodi tiroid (molekul kecil dalam aliran darah yang dapat menyerang tiroid) yang berfungsi baik dan tidak terlalu tinggi.
4. Masalah rahim
Rahim dengan bentuk yang tidak normal juga akan berisiko menyebabkan keguguran berulang dan kelahiran prematur, tidak perlu khawatir ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui dan mengatasinya.
5. Genetik
Penyebab genetik ini mempengaruhi terbentuknya kromosom abnormal sehingga bisa menyebabkan keguguran berulang, untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes darah.
6. Serviks lemah
Saat seseorang mengalami keguguran berulang, maka untuk memastikan penyebabnya juga bisa dilihat dari kekuatan serviks, bila serviks dikatakan lemah maka akan ada pengobatan lanjutan sebelum program hamil selanjutnya.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Keguguran Spontan pada Ibu Hamil, Ini Penyebabnya
7. Sel pembunuh alami
Beberapa ahli percaya jika sel-sel pembunuh alami di dalam rahim berperan dalam keguguran dan infertilitas, untuk mengetahuinya bisa dilakukan tes mengukur tingkat sel NK wanita, namun membutuhkan biaya yang lebih mahal.
8. Usia
Risiko keguguran berulang lebih tinggi terjadi saat pasangan wanita berusia di atas 35 tahun dan pasangan prianya berusia di atas 40 tahun.
9. Tingginya jumlah keguguran
Seorang wanita yang sudah mengalami tiga kali keguguran berulang, maka memiliki peluang untuk mengalaminya lagi, namun jangan khawatir sekitar 60% dari kasus keguguran berulang tetap bisa memiliki bayi ke depannya.
Cara Aman Menangani Keguguran Berulang
Bagi wanita yang telah mengalami keguguran berulang sebanyak dua atau lebih, bisa saja jika ingin kembali hamil secara alami, namun ada baiknya untuk konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Hal ini dikarenakan dokter bisa saja menyarankan perawatan untuk membantu mengurangi risiko keguguran terlebih dahulu, sebelum dilakukan kembali program hamil.
Beberapa cara aman untuk menangani keguguran berulang, yaitu dengan:
1. Proses pembedahan atau operasi
Baca Juga: Waspada Keguguran Jika Ibu Alami Kondisi Kesehatan Berikut Ini!
Pembedahan atau operasi ini dapat memperbaiki masalah di dalam rahim, seperti jaringan ekstra yang membagi rahim (septum), fibroid (tumor jinak), atau jaringan parut, sehingga dapat menurunkan risiko. Caranya bisa dengan kamera (histeroskop) yang masuk melalui vagina untuk memperbaiki rahim.
Biasanya memerlukan waktu penanganan selama satu hari dan pemulihan selama beberapa hari hingga minggu.
2. Konsumsi obat pengencer darah
Wanita yang memiliki kecenderungan darah menggumpal seperti masalah autoimun atau pembekuan (trombofilia) dapat diobati dengan obat pengencer darah seperti aspirin dan heparin dosis rendah. Biasanya dikonsumsi selama kehamilan, sebelum menggunakannya harus konsultasi terlebih dahulu.
3. Memperbaiki masalah medis lainnya
Masalah medis lainnya yang perlu diperhatikan adalah kadar gula darah yang tidak normal, kelenjar tiroid terlalu atau kurang aktif, kadar hormon prolaktin tinggi, atau kondisi medis seperti diabetes, disfungsi tiroid.
4. Skrining genetik
Skrining genetik biasanya dilakukan untuk mendeteksi adanya pertumbuhan kelainan kromosom, karena dengan kelainan genetik menyebabkan adanya penataan ulang atau translokasi pada kromosom.
5. Pilihan gaya hidup
Gaya hidup juga penting dan mempengaruhi risiko keguguran berulang, cobalah untuk tidak merokok, berhenti gunakan obat terlarang, batasi alkohol dan kafein, jaga berat badan, bentuk sikap yang saling mendukung, dan lainnya.
Inilah beberapa penyebab dan cara menangani terjadinya keguguran berulang, sehingga seorang wanita tidak lagi berisiko mengalami keguguran ke depannya. (*)
Baca Juga: Ketahui Penyebab Keguguran Berulang dan Cara Mencegahnya, Apakah Masih Bisa Hamil Lagi?