Find Us On Social Media :

Infeksi Superbug Kebal Antibiotik di India Terjadi pada Ribuan Pasien, Bisa Terjadi di Indonesia

Gejala infeksi superbug tergantung pada jenis organisme yang menyebabkannya.

GridHEALTH.id - Ribuan orang di wilayah India barat menjalani perawatan di rumah sakit, karena infeksi superbug.

Ahli kesehatan setempat memang sudah memberikan peringatan, setelah melihat kenaikan kejadian resistensi insulin sebesar 10% hanya dalam satu tahun.

Dalam laporan tahunan resistensi antimikroba (AMR), Dewan Riset Medis India (ICMR) mendesak adanya tindakan untuk mencegah terjadinya krisis kesehatan besar akibat penyalahgunaan penggunaan antibiotik.

"Tingkat resistensi meningkat menjadi lima hingga sepuluh persen setiap tahun untuk antimikroba spektrum luas, yang sangat disalahgunakan," kata Dr Kamini Walia yang memimpin laporan ICMR, dikutip dari The Telegraph (16/9/2022).

"Resistensi antibiotik berpotensi menjadi pandemi dalam waktu dekat jika tindakan korektif tidak segera diambil," sambungnya.

Berdasarkan laporan itu, ditemukan bahwa hanya 43% kasus infeksi pneumonia yang bisa ditangani dengan jenis antibiotik yang sama pada 2021.

Begitu juga dengan peningkatan penemuan tuberkulosis sebesar 19 persen pada tahun 2021. Sebagian besar dipengaruhi oleh meningkatnya infeksi resisten terhadap obat.

Diperkirakan pada 2032 nanti, penyakit TBC di India tidak bisa diobati dengan obat-obat yang biasa dipakai saat ini.

Apa itu infeksi superbug?

Menurut Mayo Clinic, ini adalah situasi di mana bakteri, virus, parasit, dan jamur menjadi resisten atau kebal terhadap antibiotik maupun obat untuk mengatasi infeksi.

Di antara banyak kejadian infeksi superbug, beberapa di antaranya yakni bakteri yang mengakibatkan pneumonia, infeksi saluran kemih, dan infeksi kulit.

Baca Juga: India Hadapi Infeksi Superbug Kebal Antibiotik, Ribuan Orang Masuk Rumah Sakit

Resistensi antimikroba merupakan fenomena yang dapat diperlambat kejadiannya. Seiring berjalannya waktu, penyebab infeksi seperti bakteri, hingga jamur beradaptasi dengan obat yang dirancang.

Sehingga sejumlah pengobatan standar yang sebelumnya berhasil dilakukan menjadi kurang efektif lagi.

Gejala infeksi superbug

Setiap orang punya risiko yang sama mengalami jenis infeksi ini. Tapi, risikonya meningkat jika sistem kekebalan tubuh telah dilemahkan oleh penyakit kronis.

Mengutip Healthline, gejala yang dirasakan berbeda-beda tergantung organisme apa yang menyerang. Tapi, ada beberapa keluhan umum yang dirasakan seperti berikut.

1. Demam

2. Kelelahan

3. Diare

4. Pegal-pegal

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya?

Baca Juga: Resistensi Antimikroba Sebabkan 4,9 Juta Kematian, Ketahui Penyebab dan Cirinya

Infeksi superbug yang terjadi akibat resistensi antibiotik, dapat dikurangi risikonya dengan selalu memerhatikan penggunaannya.

* Hanya menggunakan antibiotik sesuai dengan petunjuk dokter dan saat diperlukan saja

* Menghabiskan seluruh antibiotik yang telah diresepkan, meski kondisi sudah cukup membaik

* Tidak berbagi antibiotik dengan orang lain

* Tidak menggunakan sisa resep dari pengobatan sebelumnya

Selain memerhatikan penggunaan antibiotik, penting juga menjaga kesehatan untuk terhindar dari infeksi superbug. 

Kiat Menggindari Infeksi Superbug

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan agar terhindar dari penyakit infeksi apapun, adalah berikut ini.

* Sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air atau pakai hand sanitizer

* Pisahkan makanan mentah dan matang, serta masak makanan hingga benar-benar matang dan menggunakan air bersih

* Sebaiknya tidak melakukan kontak langsung dengan orang yang sedang sakit

* Lakukan vaksinasi

Itulah gejala dan cara-cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi superbug seperti yang terjadi di India. (*)

Baca Juga: Bakteri Sudah Ada Sejak 3,5 Miliar Tahun Lalu, Begini Ciri Orang Terinfeksi Bakteri dan Cara Tubuh Melawannya