Baca Juga: Penyakit Gangguan Ginjal Misterius Pada Anak Melonjak, Ada Hubungannya dengan Covid-19?
Sekertaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI, dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K), juga membuat pernyataan serupa.
Ia mengatakan, penyakit infeksi memang menjadi dugaan awal saat terjadinya lonjakan kasus, karena dapat menular.
"Kita mengirimkan sampel, kita koordinasikan dengan kemkes (Kementerian Kesehatan), kemudian mengirimkan semua sampel-sampel ini di laboratorium," ujarnya.
Hasilnya menunjukkan kalau tidak ada infeksi yang konsisten terkait gangguan ginjal akut misterius.
Dokter Eka mengatakan, "Kalau misalnya ada suatu wabah tertentu kan, artinya temuan virus atau bakterinya akan seragam untuk semua anak. Tapi ini tidak, bahkan sangat beragam."
Jadi kondisi ini dianalogikan dengan penyakit hepatitis misterius yang beberapa waktu lalu, kasusnya melonjak dan perlahan-lahan menurun, tanpa diketahui penyebabnya.
Gejala gangguan ginjal akut misterius
Gangguan ginjal ini dialami oleh anak-anak yang tidak mempunyai kelainan bawaan, sebelumnya dalam kondisi sehat.
Karenanya orangtua diminta untuk selalu mewaspadai gejalanya, agar penanganan tidak terlambat dilakukan.
* Masalah pencernaan seperti diare
* Demam
* Gangguan saluran pernapasan, batuk dan pilek
* Frekuensi buang air kecil menurun
Anak-anak normalnya buang air kecil sebanyak 5-6 kali dalam sehari. Apabila si kecil mengalami gejala-gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan. (*)