Find Us On Social Media :

Pandemi Belum Berakhir, WHO Masih Nyatakan Covid-19 Kondisi Darurat Global

Virus SARS-CoV-2 yang berubah-ubah, membuat WHO masih mengatakan bahwa Covid-19 masih menjadi darurat kesehatan global.

GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu Direktur Jenderal WHO sempat mengatakan bahwa akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata.

Namun, nampaknya masih butuh waktu yang lebih lama untuk bisa mencapai titik tersebut.

Pasalnya, Dr. Tedros Adhanom, mengatakan bahwa saat ini Covid-19 masih diklasifikasikan sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC).

Hal tersebut disampaikan olehnya pada pekan lalu saat menghadiri pertemuan Komite Darurat Covid-19.

"Komite menekankan perlunya memperkuat pengawasan dan memperluas akses ke tes, perawatan, dan vaksin bagi mereka yang paling berisiko," kata Tedros Adhanom, dikutip dari CBS News, Rabu (19/10/2022).

"Dan bagi semua negara untuk memperbarui rencana kesiapsiagaan dan tanggapan nasional mereka," sambungnya.

Kondisi pandemi sulit diprediksi

Para anggota komite tersebut sadar, bahwa pandemi Covid-19 memang sudah lebih baik kondisinya.

Angka kematian karena penyakit infeksi ini beberapa waktu lalu sempat berada di angka yang terendah sejak awal pandemi Covid-19.

Akan tetapi, masyarakat dunia harus tetap terus waspada karena virus SARS-CoV-2 terbukti sulit untuk diprediksi.

"Sementara situasi global jelas membaik sejak pandemi dimulai, virus terus berubah, dan masih ada banyak risiko dan ketidakpastian," ujarnya.

Baca Juga: Sudah Halal, BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Dua Vaksin Covid-19 Baru

"Pandemi ini telah mengejutkan kita sebelumnya, dan sangat mungkin terjadi lagi," lanjut Tedros.

Organisasi kesehatan dunia tersebut mendefinisikan kondisi darurat kesehatan global sebagai peristiwa yang luar biasa.

Kondisi ini berisiko merugikan negara lain akibat menyebarnya sebuah penyakit.

Lebih lanjut, PHEIC juga membutuhkan upaya respons internasional yang terkoordinasi dan seringkali secara tiba-tiba.

Baca Juga: Kabar Baik, WHO Umumkan Akhir Pandemi, Sudah di Depan Mata, Tetap Tak Boleh Lengah

Subvarian XBB

Kasus pandemi Covid-19 memang tidak bisa diprediksi. Meskipun sempat mereda, beberapa negara mengalami lonjakan.

Salah satunya karena terdeteksinya subvarian XBB yang merupakan turunan dari varian Omicron.

Beberapa negara yang sudah melaporkan kasus tersebut yakni Singapura, India, Bangladesh, hingga Thailand.

Mengutip laman gov.sg, Menteri Kesehatan Singapura mengatakan angka perawatan rumah sakit akibat subvarian XBB ini, lebih rendah dibanding Omicron BA.5.

Selain itu, tidak ada kenaikan angka kematian yang terjadi karena subvarian baru ini. (*)

Baca Juga: Long Covid-19 Jadi Krisis Lanjutan Dalam Pemulihan Pandemi Setelah Kedaruratan Covid-19 Dicabut