GridHEALTH.id - Inilah risiko yang terjadi ketika memilih untuk menurunkan berat badan dengan air putih.
Menurunkan berat badan menjadi salah satu pilihan saat seseorang merasa sudah tidak ideal.
Terlebih, untuk para perempuan yang ingin tampil lebih sempurna lagi.
Banyak diet yang menjanjikan untuk menurunkan berat badan.
Salah satu yang sempat naik daun adalah diet air putih ini.
Diet air putih atau water fasting mungkin terdengar sederhana.
Namun, diet ini sebenarnya cukup sulit untuk dilakukan.
Ketika menjalani diet air putih, tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan atau minuman apa pun selain air putih, termasuk minuman elektrolit karena minuman ini bukanlah pengganti air putih.
Selama menjalani diet air putih, tubuhmu tidak mendapatkan asupan kalori, karena air putih tidak mengandung kalori sama sekali.
Setelah beberapa waktu, berat badan tentu saja akan turun.
Namun, jika tidak berhati-hati, justru bisa mengalami beragam keluhan kesehatan akibat kekurangan nutrisi.
Menurunkan Berat Badan yang Salah
Walaupun diet air putih bisa menurunkan berat badan, tetapi tidak bisa pungkiri bahwa diet ini juga berisiko menimbulkan masalah kesehatan.
Inilah beberapa risiko yang terjadi saat melakukan diet air putih.
1. Dapat menurunkan berat badan, tapi caranya salah
Akibat kurangnya asupan kalori yang masuk, maka berat badan pasti akan turun dengan cepat, sekitar 0,9 kilogram per harinya.
Sayangnya tidak dapat memilih berat yang Anda buang berasal dari air, karbohidrat, ataupun massa otot.
2. Menyebabkan dehidrasi
Memang terdengar aneh, tetapi diet air putih dapat menyebabkan dehidrasi karena 20-30% sumber cairan berasal dari makanan.
Ketika minum jumlah air yang sama tanpa makanan, maka dapat kekurangan cairan.
Gejala dehidrasi dapat berupa pusing, mual, sakit kepala, konstipasi, hipotensi (tekanan darah rendah) dan produktivitas rendah.
Disarankan untuk minum air lebih banyak daripada biasanya saat menjalankan diet air putih.
3. Mengalami hipotensi ortostatik
Baca Juga: Cara Legal Diet Menurunkan Berat Badan Saat Menyusui, Pilihan Beras dan Nasi Kuncinya
Hipotensi ortostatik umum terjadi pada orang yang sedang melakukan diet air putih akibat tekanan darah yang turun mendadak pada saat perubahan posisi, terutama ke posisi berdiri.
Dapat merasakan pusing dan berisiko pingsan sehingga tidak disarankan untuk mengoperasikan mesin berat agar tidak terjadi kecelakaan.
4. Memperburuk kondisi medis
Walaupun diet air putih dilakukan hanya sebentar, ada risiko meningkatnya produksi asam urat yang akan memperparah penyakit gout.
Selain itu, diet air putih dapat memicu gangguan makan (eating disorder) seperti bulimia, terutama pada anak remaja.
5. Sulit berkonsentrasi
Nutrisi dalam otak dapat berkurang, oleh karenanya otak akan bekerja lambat.
Sehingga, akan berdampak pada yang kesulitan berkonsentrasi, mudah emosi, halusinasi, dan sering bengong.
Bahkan, juga akan menyebabkan migrain yang parah.
Jika sudah mengetahui beberapa risikonya, alangkah baiknya untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan diet tersebut.(*)