Find Us On Social Media :

Farmakolog; Fomepizole Bukan Obat Gangguan Ginjal Akut, Kemenkes Beli 500 Vial

Obat Fomepizole diberikan melalui infus. Sebenarnya bukan obat gagal ginjal akut.

GridHEALTH.id - Gangguan ginjal akut tengah menjadi momok di Indonesia, sudah banyak korban jiwa karenanya. Yang dirawat pun masih banyak. Karenanya Pemerintah sediakan 500 vial obatnya.

500 vial obat yang diimpor tersebut adalah fomepizole.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Fomepizole adalah obat antidotum, terbukti ampuh mengobati gagal ginjal akut pada anak.

Masih menurut Menkes Budi, dari 10 anak yang diberikan obat tersebut, sebanyak 7 di antara membaik.

Tapi obat Fomepizole hanya ampuh untuk pasien gagal ginjal akut stadium awal.

Baca Juga: Kenali 3 Prosedur Medis Pengobatan Psoriasis untuk Redakan Gejalanya

Untuk pasien stadium tiga, Budi mengatakan tingkat kesembuhan menurun dan pasien memerlukan perawatan lanjutan.

Walau demikian, Pemerintah Indonesia tetap akan mendatangkan obat yang harganya Rp 16 juta per vial itu.

Obat-obat tersebut didatangkan dari Australia dan Singapura.

Tapi tahukah, pada dasarnya Fomepizole memang bukan obat untuk mengobati gagal ginjal akut.

Hal tersebut disampaikan Guru Besar Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati.

Baca Juga: Dari 19 Produk Unilever yang Ditarik ada yang Populer di Indonesia

"Sebetulnya, tepatnya bukan obat gagal ginjal akut. Karena kalau ginjal sendiri mungkin sulit untuk mengatasinya," ujar Zullie dalam webinar (22/10), dikutip dari CNN Indonesia (24/10/2022).

Cocoknya obat tersebut untuk penawar intoksikasi dari kandungan etilen glikol (EG) yang tak sengaja dikonsumsi anak.

Nah, senyawa itu diduga jadi penyebab maraknya kasus gagal ginjal akut.

Fomepizole Adalah

Fomepizole adalah sejenis obat yang diberikan untuk menghambat enzim Alcohol dehydrogenase. Obat ini dipakai untuk mengatasi keracunan metanol.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Biduran Disertai Pembengkakan Wajah

Pemberian obat pada pasien melalui cairan infus. Dosisnya, pemberian awal yakni 15 mg/kg berat badan (BB).

Dosis selanjutnya adalah 10 mg/kg BB per 12 jam selama 48 jam. Lalu 15 mg/kg BB per 12 jam.

Sekali lagi, obat Fomepizole ini diindikasikan sebagai penangkal untuk etilen glikol (bahan pelarut) atau keracunan metanol.

Obat juga biasa digunakan ketika muncul dugaan konsumsi etilen glikol atau metanol, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan hemodialisis.

Namun, seperti obat lainnya, Fomepizole mempunyai efek samping.

Baca Juga: Aneka Sayuran yang Harus Dihindari Agar Asam Urat Tidak Kambuh

Karenanya obat Fomepizole tidak boleh diberikan melalui injeksi langsung.

Obat ini juga bisa menimbulkan reaksi alergi seperti ruam ringan pada pasien. Adapun beberapa dampak lain yang bisa dirasakan pasian yang menggunakan Fomepizole, adalah; sakit kepala, mual, pusing, mengantuk, iritasi vena, sakit punggung, demam, sakit perut.(*)

Baca Juga: Produsen Obat Sirup Unibebi Beri Tanggapan Setelah Produknya Ditarik, Ini Sanksi Hukum Bagi Industri Farmasi yang Melanggar