Find Us On Social Media :

Jadi Kelompok Rentan, Puluhan Ribu Masker Didonasikan Untuk Jaga Orang Dengan Kanker Payudara

Orang dengan kanker payudara dan penyintas menjadi kelompok rentan yang harus dilindungi di tengah pandemi Covid-19, salah satunya dengan pemakaian masker.

GridHEALTH.id - Setiap bulan Oktober menjadi bulan yang diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara di seluruh dunia.

Kesadaran dan kepedulian seseorang, khususnya wanita terkait risiko kanker payudara ini perlu ditingkatkan mengingat kasus dan risikonya yang tinggi.

Terlebih hingga saat ini pandemi Covid-19 belum bisa dinyatakan usai, sehingga orang dengan kanker payudara sebagai kelompok rentan harus dilindungi.

Kanker Payudara, Jadi Nomor 1 di Indonesia

Data dari Kemenkes RI disebutkan bahwa kanker payudara menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di Indonesia dan menempati urutan pertama penyakit kanker.

Tahun 2020, kasus baru kanker payudara di Indonesia mencapai 65.858 dari total 396.914 kasus baru kanker seluruhnya, berdasarkan data dari Globocan.

Selain itu Globacan juga menyebutkan ada 22.430 jiwa jumlah kematian kanker payudara pada tahun 2020.

Dengan gaya hidup masyarakat yang semakin modern dan seringkali melupakan gaya hidup sehat, maka akan berisiko terjadinya peningkatan kasus setiap tahunnya.

Menjaga Penyintas dan Orang Dengan Kanker Payudara dari Covid-19

Baik orang dengan kanker payudara maupun penyintas payudara adalah bagian dari kelompok rentan karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Di tengah situasi pandemi yang belum usai, orang dengan kanker payudara ataupun penyintas masuk dalam golongan kelompok rentan. 

Baca Juga: Cegah Kanker Payudara dengan Obat Alami Bawang Putih, Ketahui Manfaatnya

Hal ini dikarenakan virus corona yang menyerang sistem pernapasan akan lebih mudah menyebabkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, termasuk orang dengan kanker payudara.

Bahkan saat seorang pengidap kanker payudara terinfeksi virus corona, gejala yang ditimbulkan pun bisa jauh lebih parah dibandingkan orang pada umumnya.

Breastcancer.org juga menyebutkan bahwa orang yang terdiagnosis kanker jenis apapun memiliki risiko terkena Covid-19 lebih tinggi dan parah.

Selain itu, terapi kanker payudara yang mencakup kemoterapi, terapi target, dan imunoterapi pun dapat turut melemahkan sistem kekebalan tubuh pasien, juga menyebabkan masalah paru-paru.

Dengan adanya masalah paru-paru dan sistem imun yang lemah, maka akan lebih mudah juga untuk terinfeksi virus corona dan bisa semakin memburuk dengan cepat.

Bahkan Breast Cancer Research Foundation juga menyebutkan untuk orang dengan kanker payudara yang sedang melakukan perawatan di rumah sakit tetap berisiko terpapar Covid-19 karena kondisi medis lain yang tidak terkait atau karena perawatan imunosupresif.

Jaga Kelompok Rentan, Puluhan Ribu Masker Didonasikan

Dengan melihat berbagai risiko yang menyebabkan orang dengan kanker payudara bisa semakin parah kondisinya, CDC (Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat) pun tetap merekomendasikan untuk orang dengan kanker payudara dan orang dengan masalah kekebalan tubuh tetap menggunakan masker meski sudah divaksinasi Covid-19.

Ditambah dengan peraturan dari pemerintah yang hingga saat ini masih menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan) untuk mencegah penyebaran Covid-19 membuat semua orang masih diharuskan melaksanakan aturan ini.

Dengan demikian, dapat membantu orang dengan kanker payudara, penyintas, dan kelompok rentan lainnya meminimalisir risiko terinfeksi Covid-19.

Kondisi bahwa orang dengan kanker, termasuk kanker payudara, berisiko tinggi terinfeksi Covid-19 dan perlu dilindungi, membuat Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) mendonasikan puluhan ribu masker kepada berbagai komunitas dan yayasan kanker.

Baca Juga: Sering Tidak Disadari dan Diabaikan, Ini Penyebab Kanker Payudara yang Bisa Terjadi Pada Pria

Beberapa diantaranya adalah Cancer Information & Support Center, Yayasan Kanker Indonesia, dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia.

Managing Director PT Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana dalam siaran persnya belum lama ini mengatakan, "Sebagai penyedia layanan kesehatan terpadu berbasis teknologi, kami berkomitmen untuk melindungi masyarakat rentan. Orang dengan kanker termasuk dalam kelompok ini."

"Oleh karena itu, Good Doctor mendonasikan 150.000 masker bedah melalui Cancer Information and Support Center (CISC), Yayasan Kanker Indonesia (YKI), dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) sebagai upaya untuk melindungi para pasien kanker. Pendonasian masker kepada berbagai komunitas dan yayasan kanker ini juga merupakan cara kami untuk memperingati bulan Oktober sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara," sambungnya.

Deteksi Dini Kanker Payudara dan Cegah Faktor Risikonya

Kanker payudara yang diprediksi terus akan mengalami peningkatan jumlah kasus, sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risikonya.

Pentingnya deteksi dini adalah menurunkan angka kematian karena dengan deteksi dini maka peluang untuk sembuh lebih tinggi dan pengobatan akan jauh lebih murah daripada pada stadium lanjut.

Selain itu, kualitas hidup orang dengan kanker payudara pun dapat meningkat.

Deteksi dini dapat dilakukan baik dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) maupun pemeriksaan payudara klinis (SADANIS).

Pemeriksaan klinis mammogram oleh dokter rutin dilakukan setiap tiga tahun sekali pada usia 20-an hingga 30-an, sedangkan setelah usia 40 tahun, pemeriksaan rutin dilakukan setiap tahun.

Dilansir dari gooddoctor.co.id, ada 10 cara untuk mencegah dan mengurangi risiko kanker payudara, yaitu mulai dari tidak merokok, menghindari minum alkohol, diet makanan sehat, jaga berat badan, rutin berolahraga, menyusui anak, hindari paparan radiasi, hindari penggunaan pil KB saat berusia di atas 35 tahun, batasi dosis dan durasi terapi hormon, dan cari tahu riwayat keluarga yang terkena kanker.

Bagi para penyintas, tetap jangan lengah danharus terus menjaga kesehatannya agar sistem imun tubuhnya tidak lemah, bisa dengan melakukan beberapa tips seperti kelola stres dengan baik, jaga berat badan, rutin berolahraga, tetap melakukan pemeriksaan, konsumsi makanan bergizi, dan hindari makanan tidak sehat. (*)

Baca Juga: Bagaimana Proses Kemoterapi Pada Pasien Kanker Payudara? Ini Penjelasannya