GridHEALTH.id - Beginilah penyakit hipertiroid yang mengancam kesehatan Jet Li.
Kondisi Jet Li sempat dikabarkan memprihatinkan dan menunjukkan kondisi yang sangat berbeda.
Beberapa waktu lalu, tersebar foto kondisi Jet Li yang sekarang.
Kabarnya, dirinya mengidap hipertiroid.
"Dia memang menderita hipertiroidisme, tetapi dia sudah mengatasinya selama hampir 10 tahun. Tidak ada yang mengancam jiwa dan dia sedang menanganinya," kata Chasman.
"Dia dalam kondisi sehat dan baik-baik saja", tambah pria yang mengaku sebagai asisten Jet Li.
Lalu, apa yang sebenarnya hipertiroid ini hingga membuat seseorang jadi tampak berubah drastis?
Penyakit hipertiroidisme ini sangat berbahaya, karena dapat menyerang organ dalam tubuh.
Hipertiroidisme merupakan gangguan ketika kelenjar tiroid di leher melepaskan lebih banyak hormon tiroid lebih dari kebutuhan tubuh.
Tiroid mengontrol metabolisme, yaitu bagaimana sel-sel tubuh menggunakan energi untuk proses kerja masing-masing organ.
Metabolisme memengaruhi suhu tubuh, detak jantung, dan seberapa banyak seseorang membakar kalori.
Fakta soal gangguan penyakit jantung
1. Gejalanya mirip penyakit jantung
Penyakit jantung umumnya ditandai dengan gejala rasa nyeri pada dada, dada terasa sesak, atau dada terasa ditekan oleh beban yang sangat berat.
Nyeri dapat menjalar hingga ke sekitar leher, rahang, perut bagian atas, atau bahkan terasa nyeri di punggung.
Selain itu, hal yang membedakan gejala penyakit jantung dengan gejala hipertiroid adalah napas pendek.
Gejala hipertiroid biasanya didahului dengan pembengkakan atau pembesaran kelenjar tiroid yang dapat dilihat dengan jelas di bagian leher.
2. Memicu penyakit jantung
Apabila tidak ditangani dengan tepat, hipertiroidisme memang bisa menjadi faktor risiko masalah jantung.
Hipertiroidisme bisa meningkatkan risiko mengalami aritmia (denyut jantung tidak normal) akibat jantung yang mendapatkan stimulasi berlebihan dari produksi kelenjar tiroid.
3. Penyebabnya
Salah satu penyebab yang paling sering muncul dari hipertiroidisme adalah kondisi autoimun yang disebut penyakit graves.
Sistem kekebalan tubuh menciptakan antibodi yang menyebabkan kelenjar untuk memproduksi hormon tiroid penyakit graves menurun di dalam keluarga, dan biasanya memengaruhi perempuan yang lebih muda.
4. Memicu komplikasi
Selama mengalami hipertiroidisme, perlu dilakukan pemeriksaan yang rutin.
Sebab, jika hipertiroidisme ingin terkontrol, ia perlu diobati.
Komplikasi yang akan muncul saat mengalami hipertiroidisme yaitu:
1. Irama jantung yang tidak teratur (fibrilasi atrium).
2. Gagal jantung kongestif.
3. Keguguran.
Baca Juga: Autoimmune, Hipertiroid, dan TB Paru diidap Oleh Artis Film Horor Ini
4. Osteoporosis dan patah tulang (hipertiroidisme menyebabkan tulang kehilangan kalsium lebih cepat dari biasanya).
5. Krisis tirotoksik yaitu tiba-tiba memburuknya gejala hipertiroidisme yang bisa mematikan apabila tidak segera diobati.
Pada kebanyakan kasus, hipotiroidisme dapat diobati dengan mengonsumsi obat untuk mengganti sejumlah hormon yang tidak lagi diproduksi oleh kelenjar tiroid sehingga tubuh tidak lagi kekurangan hormon.
Pengobatan ini perlu dijalani seumur hidup.
Salah satu obat yang biasa digunakan untuk mengobati hipotiroidisme adalah hormon tiroid sintetis levothyroxine.
Obat ini perlu diminum setiap hari, sehingga kadar hormon kembali memadai dan gejala hipotiroidisme mereda.(*)
Baca Juga: Diabetes Hingga Hipertiroid, Penyakit yang Diam-diam Mengikis Tulang Sampai Menyebabkan Osteoporosis