GridHEALTH – Masalah gizi pada anak masih menjadi tantangan di Indonesia, data dari UNICEF Indonesia menyebutkan ada jutaan anak yang mengalami gizi buruk.
Kondisi ini tentu memprihatinkan, padahal untuk mendapatkan pertumbuhan yang maksimal, anak memerlukan asupan gizi yang baik, sehingga bisa sehingga bisa membawa kemajuan bagi masyarakat dan negara.
Memenuhi gizi anak tidak perlu mahal dan rumit, mulailah dari pilihan menu sehat yang terjamin kandungannya dan cari yang sesuai dengan pengeluaran keluarga. Berikut ini beberapa tips memilih menu sehat untuk penuhi gizi anak.
Cara Orangtua Penuhi Gizi Anak
Data dari Badan Pusat Statistik 2022 menyebutkan ada sekitar 14 juta penduduk atau setara dengan seluruh jumlah penduduk DKI Jakarta dan Papua mengalami ketidakcukupan pangan.
Memperbaiki kondisi kesehatan itu adalah investasi untuk masa depan dan untuk membangun negara yang sehat, maka dimulai dari keluarga yang sehat, salah satunya dengan menerapkan gizi seimbang.
Anak-anak menjadi target yang utama dalam hal pemenuhan gizi, karena gizi yang baik adalah investasi kesehatan bagi anak, sehingga penting bagi orangtua untuk penuhi gizi anak sesuai kemampuan ekonomi keluarga dengan memilih beragam jenis bahan makanan terjangkau tanpa melupakan kandungan gizinya.
Mutia A. Sayekti, S. Gz., MHEcon, seorang peneliti ekonomi sehat menyebutkan untuk penerapan konsep gizi seimbang bisa dengan langkah komitmen untuk hidup sehat sesuai dengan kemampuan dan meningkatkan literasi keluarga terhadap kebutuhan nutrisi dalam webinar “Peringati Hari Pangan Sedunia, Danone Indonesia Ajak Masyarakat Cerdas Atur Pengeluaran Agar Gizi Anak Optimal”, Senin (31/10/2022).
Untuk memulai komitmen ini, Mutia mengajak orangtua untuk mulai membuat anggaran khusus belanja bahan makanan dan rencanakan menu per-minggu dengan konsep “Isi Piringku” yang diterapkan Kemenkes RI, serta pertimbangkan untuk konsumsi makan keluarga di luar rumah.
Konsep “Isi Piringku” Kemenkes
Dalam hal penuhi gizi anak, Kemenkes RI telah mengampanyekan konsep “Isi Piringku” sebagai cara agar orangtua dapat memenuhi gizi anak sesuai dengan anjuran ahli, diharapkan dalam sekali makan akan mengandung kurang lebih 700 kalori untuk makan siang dengan mengisinya terdiri dari makanan pokok, sayuran, lauk pauk, dan buah-buahan.
Baca Juga: Cegah Stunting, Bahan Makanan ini Wajib dalam Menu MPASI Bayi
Untuk makanan pokok, diisi dengan nasi dan penukar lainnya (kentang, ubi, dan lainnya) sebanyak 150gr nasi atau setara dengan 3 centong nasi, 3 buah sedang kentang (300gr), atau satu setengah gelas mie kering (75gr).
Sedangkan untuk sayuran, direkomendasikan sebanyak 150gr atau 1 mangkok sedang dan buah sebanyak 150 gr, bisa setara dengan 2 potong sedang papaya, 2 buah jeruk sedang (110gr), 1 buah kecil pisang ambon (50gr).
Selain itu, untuk lauk pauk, rekomendasi yang diberikan oleh Kemenkes yaitu terdiri dari lauk hewani dan lauk nabati, dengan contoh lauk nabati yang bisa dikonsumsi adalah 100gr tahu atau setara dengan 2 potong sedang tempe (50gr).
Untuk lauk hewaninya yaitu 75gr ikan kembung, atau setara dengan 2 potong sedang ayam tanpa kulit (80gr), 1 butir telur ayam ukuran besar (55gr), dan 2 potong daging sapi sedang (70gr).
Diharapkan jika orangtua konsisten memberikan menu sehat anak sesuai dengan konsep “Isi Piringku”, maka gizi anak akan terpenuhi dan pertumbuhannya bisa maksimal, sehingga mengurangi risiko anak Indonesia mengalami obesitas, stunting, atau gizi buruk.
Menu Sehat Untuk Penuhi Gizi Anak
Dalam membuat menu sehat, maka syaratnya adalah bervariasi namun tetap terjangkau dan kandungan gizinya tetap ada. Berikut ini beberapa menu sehat untuk penuhi gizi anak yang direkomendasikan oleh peneliti ekonomi sehat, Mutia A. Sayekti, S. Gz., MHEcon:
Senin
* Protein Hewani, contohnya daging ayam ditambah kulit
* Protein Nabati, contohnya oncom
* Sayur, contohnya kangkong
Selasa
* Protein Hewani, contohnya telur ayam
* Protein Nabati, contohnya kacang tolo
* Sayur, contohnya pepaya muda
Rabu
* Protein Hewani, contohnya ikan kembung
* Protein Nabati, contohnya tahu
* Sayur, contohnya terong
Untuk hari lainnya dapat dikreasikan dengan bahan lainnya, yang bisa dilihat dalam Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP).
Orangtua tidak perlu khawatir, Mutia juga mengingatkan bahwa masih ada banyak bahan makanan penukar yang bisa disesuaikan dengan kondisi lingkungan, akses mendapatkannya, dan kemampuan setiap keluarga.
Ini adalah beberapa daftar bahan makanan penukar (DBMP) yang bisa menjadi patokan untuk orangtua memilih menu sehat setiap harinya: