Total Indonesia memiliki 246 vial obat antidotum, fomepizole yang didatangkan dari Australia, Jepang, dan Singapore.
Efektivitas Pemberian Fomepizole Sebagai Obat Antidotum Pada Pasien AKI
Obat fomepizole merupakan obat penawar atau antidotum khusus untuk gangguan ginjal akut, sebaiknya diberikan seawal mungkin saat diketahui.
Pemberian fomepizole ini akan sangat efektif dalam mencegah terjadinya perkembangan gangguan ginjal lanjutan.
Sehingga sangat direkomendasikan untuk diberikan pada stadium-stadium awal gangguan ginjal.
Deteksi Dini Gejala AKI Sejak Awal Untuk Menekan Angka Kematian
Gagal ginjal akut ini ditandai dengan adanya pengurangan frekuensi volume urin sampai berkembang menjadi tidak ada urin sama sekali.
Saat seorang anak sudah ada di tahap tidak mengeluarkan urin, artinya anak telah berada pada stadium tiga dan saat ini berdasarkan data dari Kemenkes dikatakan ada sebanyak 61% anak yang berada pada stadium tiga dari gangguan ginjal akut ini.
Inilah yang perlu diwaspadai oleh orangtua, jangan sampai terlambat mengetahui dan sudah ada pada tahap ini, segera bawa ke dokter jika anak mengalami gejala awal mulai dari demam, kehilangan nafsu makan, malaise, mual, muntah, ISPA, diare, nyeri bagian perut, dehidrasi, hingga pendarahan.
“Semakin cepat, semakin baik, karena tanpa antidotum itu proses (perburukan) cepat sekali, bahkan itungannya hari, tidak sampai lebih dari satu dua minggu, nah makanya antidotum itu sebaiknya diberikan begitu pasien sudah ada gejala pengurangan frekuensi urin dan dibuktikan memang ada satu kemungkinan intoksikasi (keracunan), maka segera diberikan,” kata dr. Syahril dalam keterangan persnya sore ini.
Sebagai tambahan informasi, sudah ada 198 obat yang dinyatakan aman oleh BPOM dan Kemenkes sudah merekomendasikan kembali penggunaannya pada obat tersebut. (*)
Baca Juga: Jepang Beri Donasi 200 Obat Untuk Atasi Gagal Ginjal Akut Pada Anak