GridHEALTH.id - Penyakit asam urat atau gout adalah salah satu jenis radang sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat.
Kondisi ini dapat terjadi pada sendi mana pun, seperti di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.Penyakit asam urat dapat menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian.
Umumnya, penyakit asam urat dapat lebih mudah menyerang pria, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun. Tapi banyak juga dari kalangan dewasa muda dan bahkan usia remaja mengalaminya.Pada wanita, umumnya penyakit asam urat ini dapat muncul setelah terkena menopause. Rasa sakit yang dialami pengidap asam urat dapat berlangsung selama rentang waktu 3-10 hari, dengan perkembangan gejala yang begitu cepat dalam beberapa jam pertama.
Baca Juga: Inilah 5 Gaya Hidup Mencegah Risiko Kanker Prostat Terjadi, Sangat Dianjurkan
Sering kali orang salah kaprah dan menyamakan penyakit asam urat dengan rematik.
Padahal, rematik adalah istilah yang menggambarkan rasa sakit pada persendian atau otot yang mengalami peradangan.
Siapa Paling Berisiko?
Tidak semua orang mengalami penyakit asam urat, hanya mereka yang berisiko yang besar kemungkinan bisa mengalaminya.
Adapun mereka yang berisiko mengalami asam urat adalah, dilansir dari yankes.kemkes.go.id (31/10/2022):
Baca Juga: Pilihan Makanan Sehat Wanita Penderita Kanker Payudara, Direkomendasikan
* Memiliki keluarga yang mengidap asam urat.* Baru saja mengalami cedera atau pembedahan.* Sering mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging merah, jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut (misalnya teri, sarden, kerang, atau tuna).* Sering mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.* Memiliki kondisi medis tertentu misalnya diabetes, gangguan sindrom metabolik, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, dan obesitas.
Baca Juga: Tak Hanya Kalsium, Penuhi Juga Kebutuhan Vitamin Berikut Agar Kesehatan Tulang Terjaga
Nah, pada mereka yang berisiko baiknya jauhi makanan tinggi purin. Itu adalah makanan yang mengandung lebih dari 200 mg purin per 3,5 ons (100 gram).Selain itu, harus menghindari makanan tinggi fruktosa, serta makanan purin sedang yang mengandung 150-200 mg purin per 3,5 ons.Makanan tersebut dapat pula memicu asam urat kambuh.
Karenanya perhatikan aneka makanan berikut yang dianjurkan untuk dipantang oleh penyintas asam urat dan mereka yang berisiko.1. Semua daging organ atau jeroan. Ini termasuk hati, jantung, ginjal, limpa, paru-paru, dan otak sapi maupun hewan ternak lainnya
Baca Juga: Mata Merah Berhari-hari Jangan Disepelekan, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
2. Daging merah, seperti daging sapi dan daging kambing
3. Daging bebek atau angsa
4. Ikan, seperti ikan haring, trout, mackerel, tuna, sarden, teri, haddock, dan banyak lagi
5. Makanan laut lainnya, seperti kerang, kepiting, udang, dan telur ikan
6. Minuman manis, terutama jus buah dan soda manis
7. Semua makanan dan minuman yang mengandung alkohol, seperti arak, bir, wiski, anggur, tuak
8. Gula tambahan, seperti madu, nektar agave, dan sirup jagung fruktosa tinggi
9. Makanan yang mengandung ragi
10. Makanan sumber karbohidrat olahan, seperti roti putih, kue, dan biskuit harus dihindari. Meskipun tidak tinggi purin atau fruktosa, makanan ini rendah nutrisi dan dapat meningkatkan kadar asam urat
11. Sayur-sayuran tertentu, seperti bayam, kembang kol, brokoli, asparagus, jamur, buncis, kangkung, daun singkong, dan daun pepaya
12. Buah-buahan tertentu, seperti nanas, nangka, dan durian.
Baca Juga: Cara Efektif Menyembuhkan Kulit Kering Gatal di Wajah, Jangan Digaruk!
Pengobatan Penyakit Asam Urat Pengobatan penyakit asam urat dilakukan dengan pemberian obat asam urat. Namun, pemberian obat asam urat ini akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakitnya.
Obat-obatan yang diberikan berfungsi untuk meredakan nyeri sekaligus mencegah serangan asam urat di masa mendatang.
Selain penggunaan obat-obatan, dokter juga akan merekomendasikan perubahan gaya hidup. Hal ini bertujuan untuk membantu mengelola gejala asam urat sekaligus mengurangi risiko serangan asam urat di masa depan.
Upaya lainnya bisa juga dengan obat alami yang bisa diolah di rumah.Berikut beberapa obat asam urat alami yang membantu mengatasi penyakit asam urat tanpa efek samping:1. Ceri atau Jus Ceri AsamKamu bisa mengonsumsi ceri untuk mengatasi penyakit asam urat dengan cara dimakan langsung atau dihaluskan dengan air menjadi jus. Jumlah yang disarankan sekitar setengah cangkir ceri per hari.2. JaheBila ingin mencoba obat asam urat alami ini, caranya rebus air yang sudah dicampur dengan 1 sendok makan parutan jahe segar. Lalu, rendam kain lap dalam air rebusan tersebut. Saat dingin, tempelkan kompres lap tersebut ke area yang terasa sakit setidaknya sekali sehari selama 15-30 menit. Kamu juga bias meminum air rebusan jahe. Caranya rebus air dengan tambahan 2 sendok teh jahe selama 10 menit. Minum 3 cangkir sehari.
Baca Juga: Perlu Diwaspadai! Inilah Penyebab Rambut Rontok dan Kebotakan
3. Cuka Sari Apel, Jus Lemon dan KunyitCuka sari apel, jus lemon, dan kunyit merupakan bahan-bahan alami yang sering direkomendasikan untuk mengatasi penyakit asam urat. Bila ketiganya digabungkan, mereka bisa menjadi minuman obat asam urat alami yang nikmat.Cara membuatnya adalah campurkan perasan setengah lemon ke dalam air hangat, lalu tambahkan 2 sendok teh kunyit dan 1 sendok teh cuka sari apel. Kamu bisa membuatnya sesuai selera. Minum minuman tersebut 2-3 kali sehari4. Seledri atau Biji SeledriSeledri merupakan sayuran yang sudah sering digunakan untuk mengatasi masalah buang air kecil. Untuk mengatasi penyakit asam urat, ekstrak dan biji sayuran tersebut sudah menjadi obat asam urat alami yang populer. Diperkirakan seledri bisa mengurangi peradangan, perbanyak makan seledri secara rutin, terutama batang seledri mentah, jus, ekstrak atau bijinya.5. Vitamin CBeberapa bukti menunjukkan vitamin C bisa membantu mengurangi kadar asam urat. Namun, perlu diingat, tidak semua orang bisa mengonsumsi suplemen vitamin C. Orang dengan penyakit ginjal perlu membicarakannya dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen tersebut.(*)
Baca Juga: Perlu Perhatian Lebih, Inilah Penyebab Rambut Rontok dan Berketombe