"Yang saya pikirkan adalah bagaimana bisa sembuh dari sakit ini, meskipun khawatir juga waktu dapat diagnosis awal kena kanker ovarium itu. Tapi mikirnya positif, dan fokus ke pengobatannya bagaimana," cerita Shahnaz.
Shahnaz pun berpesan agar siapapun yang saat ini menderita sakit, baik sakit kanker ovarium ataupun berbagai penyakit lainnya untuk fokus menjalankan pengobatannya.
"Jangan takut sama pengobatannya, takut sama penyakitnya," kata Shanaz.
Kanker ovarium adalah kanker yang muncul di jaringan ovarium atau indung telur.
Kanker ini merupakan jenis kanker terbanyak ketiga yang diderita wanita di Indonesia.
Kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal lebih mudah untuk diatasi daripada kanker ovarium yang baru terdeteksi pada stadium lanjut.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan berkala ke dokter kandungan setelah memasuki masa menopause.
Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti apa penyebab terjadinya mutasi genetik tersebut.
Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita kanker ovarium, yaitu:
1. Diet tinggi lemak
2. Merokok
Baca Juga: Wanita dengan 5 Kondisi Ini Rentan Idap Kanker Ovarium, Perlu Waspada