Kondisi ini adalah penyebab paling umum dari gangguan penglihatan pada anak-anak, dimana salah satu mata berkurang kemampuannya karena mata dan otak tidak bekerja sama dengan baik, meski mata terlihat normal tetapi tidak digunakan secara normal karena otak lebih menyukai mata yang lain.
Awalnya dokter akan merekomendasikan kacamata untuk anak yang rabun jauh atau operasi untuk anak dengan katarak, setelah itu melatih otak kembali untuk menggunakan mata yang lebih lemah agar semakin kuat, dengan cara mengenakan penutup mata pada mata yang lebih kuat atau gunakan tetes mata khusus di mata yang lebih kuat.
6. Strabismus
Baca Juga: Terungkap, Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan Beracun, Timbulkan Kerusakan Organ dan Memicu Kematian
Strabismus adalah kondisi penyakit mata yang melibatkan ketidakseimbangan dalam posisi kedua mata, menyebabkan mata dapat menyilang ke dalam (esotropia) atau keluar (eksotropia) dengan koordinasi yang kurang antara mata, sehingga mata melihat ke arah yang berbeda dan tidak fokus secara bersamaan pada satu titik.
Kondisi penyakit mat aini tidak dapat tumbuh terlalu besar, tetapi juga tidak akan membaik dengan sendirinya, sehingga pengobatan dan perawatan dilakukan untuk meluruskan mata, baik dengan jenis perawatan yang digunakan sendiri atau kombinasi, semua akan bergantung pada jenis dan penyebabnya.
Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan kacamata untuk meningkatkan fokus dan mengarahkan garis pandang, bisa juga dengan obat dalam bentuk tetes mata atau salep, atau dengan pembedahan jika cara non-bedah tidak efektif. Dokter mata juga dapat merekomendasikan latihan mata baik sebelum atau sesudah operasi.
7. Retinopati hipertensi
Ini adalah penyakit mata yang umum karena tekanan darah tinggi yang berkepanjangan, sehingga dinding pembuluh darah retina menebal dan mempersempit aliran darah yang bisa mencapai retina. Seiring waktu hipertensi akan membatasi dan merusak fungsi retina yang sehat.
Tanda-tanda yang mungkin terjadi adalah mata bengkak, pembuluh darah pecah, penglihatan berkurang, sakit kepala, dan penglihatan ganda. Oleh karena itu, jika penderita hipertensi mengalami gejala penglihatan yang mendadak berubah, segeralah cari bantuan medis.
Manajemen medis untuk penyakit mata ini perlu melibatkan pengendalian tekanan darah tinggi, dengan kombinasi perubahan gaya hidup dan berbagai obat yang dapat diresepkan.
Kapan Harus ke Dokter?
Penyakit mata yang sering terjadi ini banyak dialami saat seseorang berusia di atas 40 tahun, sehingga usia ini akan lebih rentan terkena banyak penyakit mata umum.
Pemeriksaan mata secara rutin ataupun deteksi dini menjadi salah satu cara efektif untuk menghindari kehilangan penglihatan secara permanen.
Hal ini dikarenakan pengobatan yang dilakukan adalah untuk mengurangi risiko peningkatan kehilangan penglihatan, seringkali bukan mengembalikan penglihatan yang sudah hilang. (*)
Baca Juga: 5 Penyakit Mata Disebabkan Karena Diabetes, Jangan Dibiarkan