Find Us On Social Media :

Alasan 1 Kasus Polio di Aceh Membuat Indonesia Kembali Masuk Kategori KLB

Satu anak di Aceh dilaporkan terinfeksi virus polio tipe 2.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Infeksi Enterovirus D68, Berisiko Sebabkan Anak Lumpuh Seperti Terkena Polio

 Baca Juga: Virus Polio Mewabah di Inggris dan AS, Anak di Bawah Usia 10 Tahun Diberikan Vaksin Booster

Virus polio ini dapat menyebar dengan cepat melalui lingkungan air yang terkontaminasi oleh tinja yang telah mengandung virus polio dan dapat bertahan hidup selama beberapa waktu di air dan tanah, terutama dalam suhu dingin dan tidak ada paparan langsung sinar matahari.

“Penularannya terutama melalui faecal-oral, artinya melalui feses dan oral, jadi sudah pasti pada kebersihan, kalau tidak cuci tangan ada kontaminasi feses tidak bersih bisa masuk melalui mulut,” jelas dr. Maxi menyebutkan cara lain dalam penularan virus ini pada Keterangan Pers Kemenkes hari Sabtu (19/11/2022).

Kemudian virus yang masuk ini akan berkembang dalam saluran pencernaan hingga kemudian menyerang sistem saraf, yang menyebabkan otot tidak berkembang sehingga kekuatan otot berkurang dan lama-lama mengecil.

Hanya membutuhkan 7 sampai 21 hari masa inkubasi untuk virus berkembang menunjukkan onset gejala kelumpuhan.

Kasus di Aceh, tepatnya di Kabupaten Pidie, anak yang terkena polio masih berusia 7 tahun 2 bulan. Pasien telah dinyatakan positif polio tipe 2.

Risikonya anak mengalami gejala kelumpuhan pada kaki kiri, dengan ciri telah terjadi pengecilan pada otot paha dan betis kiri serta belum pernah mendapatkan imunisasi.

Diketahui, pasien anak tersebut mulai sakit pada 06 Oktober 2022 dan mengalami onset kelumpuhan pada 09 Oktober 2022, hingga masuk ke rumah sakit daerah pada tanggal 18 Oktober 2022.

Setelah dilakukan tes, menunjukkan hasil sekuensing positif polio tipe 2.(*)

Baca Juga: Kasus Polio Pertama Muncul di New York Setelah Hampir 10 Tahun