Find Us On Social Media :

7 Tanda-tanda Seseorang Mengalami Hipertensi, Mereka Ini Paling Berisiko

Telinga berdengung salah satu tanda dari 7 tanda-tanda seseorang mengalami hipertensi.

GridHEALTH.id - Tanda-tanda hipertensi jangan sekali-kali diabaikan. Ingat hipertensi ini adalah the silent killer!

Juga, hipertensi bisa menjadi media munculnya penyakit berbahaya lain.Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ciri-ciri hipertensi bisa dideteksi dengan melihat dua angka pengukuran tekanan darah yang disebut sistolik dan diastolik.Angka sistolik memaparkan tekanan pembuluh darah ketika berdenyut, sedangkan diastolic menunjukkan tekanan pembuluh darah ketika beristirahat.Seseorang dikatakan memiliki darah tinggi jika angka sistolik menunjukkan angka 140 mmHg atau lebih, sedangkan angka diastolik 90 mmHg atau lebih setelah dilakukan dua kali pengukuran. Sementara itu, tekanan darah normal berada di angka 120/80 mmHg.

Baca Juga: Mengenal Metode Pengobatan Kanker Mulut dan Cara Mencegahnya

Tanda-tanda Terkena Hipertensi

Seseorang yang mengalami hipertensi berat, biasanyanya menunjukan kelelahan, mual, muntah, cemas, nyeri dada, sampai otot buyutan atau tremor.Jika merasakan gejala hipertensi dan yakin itu adalah hipertensi, segera lakukan pemeriksaan tekanan darah atau cek tensi.Pengukuran tekanan darah adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi hipertensi dengan akurat dan cepat.

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada beberapa tanda-tanda hipertensi yang perlu diwaspadai, antara lain:* Tengkuk, leher, dan punggung atas terasa berat dan pegal

Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Cegah Sejak Dini Kolesterol Tinggi di Usia Remaja

* Sakit kepala, terutama di pagi hari

* Detak jantung tidak teratur

* Terkadang mimisan pada sebagian penderita

* Gangguan penglihatan atau pandangan kabur

* Telinga berdengung tanpa sebab jelas

Baca Juga: Apakah Kanker Paru Dapat Menular? Simak Faktanya Berikut Ini!

* Kehilangan keseimbangan.Jangan juga diabaikan mengetahui siapa saja yang berisiko hipertensi mengingat penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi bahkan kematian bila tidak dicegah dan diobati.

Berikut faktor-faktornya:1. Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas2. Mereka yang terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi garam (natrium)

Baca Juga: Apakah Aman Ibu Menyusui Minum Antibiotik? Ini Jawabannya

3. Orang yang sedikit potasium dalam makanan4. Orang yang kurang aktif secara fisik5. Mereka yang suka minum alkohol6. Mereka yang cepat dan mudah stres7. Merek ayang sedang mengonsumsi Obat Anti Inflamasi Non Steroid (NSAID)Ibuprofen (Advil, Motrin, Ibuprofen) dapat menyebabkan perburukan hipertensi yang sudah ada atau perkembangan tekanan darah tinggi baru.Ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, memburuknya gagal jantung, dan bahkan serangan jantung atau stroke.Ibuprofen adalah anggota kelas obat yang disebut NSAID, yang meliputi naproxen (Aleve, Naprosyn dan Anaprox), sulindac (Clinoril), diklofenak (Voltaren), piroxicam (Feldene), indometasin (Indocin), Mobic, Lodine dan celecoxib (Celebrex).8. Mereka yang mengonsumsi obat batuk dan pilek (udafed dan merek lain yang mengandung pseudoefedrin dan fenilefrin)Obat batuk dan pilek sering mengandung dekongestan seperti pseudoefedrin dan fenilefrin. Obat-obatan ini menyebabkan tekanan darah dan detak jantung  meningkat, dengan menyempitkan semua arteri , bukan hanya di hidung.9. Orang yang dengan kondisi kronis tertentu

Baca Juga: Dilarikan ke Rumah Sakit karena DBD, Beberapa Makanan ini Bisa Bantu Ringgo Agus Pulih

Kondisi kronis tertentu, termasuk diabetes, penyakit ginjal dan sleep apnea, juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.10. Mereka yang kekurangan vitamin DPara peneliti berpikir bahwa vitamin D dapat mempengaruhi enzim yang diproduksi oleh ginjal  yang mempengaruhi tekanan darah.(*)

Baca Juga: 6 Cara Menjaga Tulang Sehat, Tetap Kuat dan Tak Mudah Patah Saat Tua