Find Us On Social Media :

Belajar Dari Kasus KLB Polio di Pidie, Tidak Boleh Ada Lagi Anak Indonesia yang Tidak Diimunisasi Polio, Jangan Takut KIPI!

Pemberian vaksinasi massal Polio pada anak dilakukan secara bertahap.

Imunisasi polio masuk ke dalam daftar imunisasi wajib yang harus diberikan kepada seluruh anak di Indonesia.

“Kita ingatkan bahwa pencegahan polio itu hanya melalui imunisasi, jadi kuncinya jangan sampai ada anak di Indonesia yang tidak mendapatkan imunisasi rutinnya, supaya tidak ada lagi KLB polio yang terjadi di Indonesia,” jelas dr. Prima Yosephine selaku Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kemenkes dalam Konferensi Pers Pencanangan Imunisasi Polio di Provinsi Aceh yang diadakan oleh Kemenkes pada Selasa sore (29/11/2022).

Selain imunisasi, PHBS juga menjadi kunci penting agar anak Indonesia terhindar dari virus polio ini, mengingat penyebaran dapat terjadi melalui feses yang telah mengandung virus ini. Sehingga saat seseorang yang positif polio dan masih melakukan BAB di sungai, dapat berpotensi menyebar kepada anak lain yang bermain di sungai.

Kondisi ini juga terjadi di kasus polio Pidie, Aceh sehingga Jubir Kemenkes, dr. Syahril juga mengharapkan penekanan pelaksanaan PHBS.

Jangan Takut KIPI, Segera Laporkan Jika Anak Mengalaminya

Kepala Dinas Kesehatan Pidie, Aceh, dr Arika dalam kesempatan yang sama mengatakan, “Memang rata-rata menolak karena takut akan kejadian KIPI,” memberikan gambaran masyarakat di Pidie Aceh.

Banyak orangtua yang khawatir saat anaknya setelah diimunisasi malah menjadi sakit, kondisi ini disebut dengan KIPI. KIPI memiliki singkatan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi dan menjadi bentuk respons terhadap vaksinasi yang umum terjadi.

Saat anak menunjukkan terjadinya KIPI, maka orangtua diharapkan untuk tetap tenang dan tidak panik dalam mengambil keputusan, ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan untuk meredakannya menurut Kemenkes, yaitu:

Baca Juga: Alasan 1 Kasus Polio di Aceh Membuat Indonesia Kembali Masuk Kategori KLB

- Membuat anak cukup beristirahat

- Memberi obat penurun panas jika diperlukan

- Upayakan anak konsumsi air putih yang cukup

- Jika ada rasa nyeri di tempat bekas suntikan, usahakan tetap digerakan dan gunakan lengan anak