GridHEALTH.id - Diabetes bukan sebuah penyakit yang hanya menyerang usia dewasa maupun lanjut usia, tapi juga kelompok umur yang lebih muda.
Kasus diabetes pada remaja bukan hal yang tidak mungkin terjadi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018, terlihat kenaikan kasus penyakit ini pada usia 15 tahun dan di atasnya.
Jika pada 2013 jumlahnya hanya sekitar 1,5% dari total keseluruhan pengidap penyakit ini, pada 2018 jumlahnya meningkat jadi 2%.
Faktor penyebab diabetes pada remaja
Lantas, apa yang menyebabkan penyakit metabolisme yang identik dengan gula darah tinggi ini dialami oleh para remaja?
1. Pola makan tidak sehat
Melansir laman Mitra Keluarga, pemicu terjadinya penyakit diabetes pada usia muda salah satunya adalah karena pola makan yang tidak sehat.
Remaja cenderung menyukai makanan cepat saji alias fast food, serta makanan dan minuman manis.
Konsumsi makanan maupun minuman manis akan membuat asupan gula di tubuh berlebihan dan ini akan menyebabkan terjadinya resistensi insulin.
Tubuh yang mengalami resistensi insulin mengakibatkan pemrosesan gula yang berlebih tidak berjalan dengan baik.
Alhasil, terjadilah lonjakan kadar gula darah yang pada akhirnya memicu terjadinya diabetes tipe 2.
Begitu juga dengan fast food, mempunyai kalori yang tinggi dan beberapa di antaranya juga mengandung banyak gula tambahan serta tinggi lemak jenuh ataupun trans.
Hal tersebut, mengakibatkan makanan itu lebih mudah dicerna, yang menyebabkan terjadinya lonjakan kadar gula darah.
Baca Juga: Urin Penyintas Diabetes Berbau Manis, Waspada Tanda Komplikasi
2. Genetik
CDC Amerika Serikat menyebutkan, sebanyak lebih dari 75% remaja maupun anak-anak yang terkena diabetes tipe 2 mempunyai kerabat dekat dengan penyakit yang sama.
Ini berarti diabetes pada remaja bisa terjadi karena keturunan dari anggota keluarga atau gaya hidup kurang baik yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.
3. Berat badan
Faktor penyebab diabetes pada remaja juga mungkin berkaitan dengan berat badan yang berlebihan alias obesitas.
Mengutip American Diabetes Association, mempunyai berat badan yang berlebih akan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan jenis penyakit degeneratif yang lain.
Bagaimana cara tepat mengobati diabetes?
Inti permasalahan dari penyakit ini adalah kadar gula darah yang tinggi. Jadi, tentu saja pengobatan yang dijalani bertujuan untuk mengontrol gula darah.
Dilansir dari Kids Health, pengobatan diabetes salah satunya yakni pemberian insulin yang disuntikkan.
Dosis yang dibutuhkan berapa, tergantung pada rencana pengelolaan diabetes yang sudah ditetapkan.
Selain pemberian insulin, penanganan penyakit ini juga perlu didukung oleh pola makan yang sehat.
Ini bukan berarti harus berhenti mengonsumsi makanan kesukaan atau membuat perut kelaparan. Tapi, fast food ataupun makanan manis harus dibatasi jumlahnya.
Rutin berolahraga juga perlu dilakukan untuk mengatasai diabetes, agar tubuh bisa memberikan respons yang baik terhadap insulin.
Serta membantu menurunkan lemak tubuh dan berat badan yang menjadi salah satu pemicu diabetes. (*)
Baca Juga: 6 Pilihan Camilan Sehat untuk Diabetes, Bantu Menurunkan Gula Darah