* Volume urine yang ditampung minimal 30-60 ml.
* Hindari menyentuh bagian dalam wadah untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Hal itu semua penting diperhatikan dan ditaati, karena dalam test urine oeleh tenaga medis di laboratorium, urine kita akan dipelajari dan nilai.
Contoh sederhananya yakni urine berwarna keruh dapat mengindikasikan adanya infeksi, urine berwarna pekat menunjukkan dehidrasi, dan urine berbau manis mengindikasi penyakit diabetes.
Selain dari warnanya, test urine juga berfokus pada komposisi, konsentrasi, hingga bau urine. Di mana hal-hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai zat tubuh yang terkandung dalam urine, seperti protein, sel darah, bilirubin, glukosa, hingga bakteri.
Baca Juga: Usus Buntu Terjadi Pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Adapun fungsi test urine adalah mendeteksi kerusakan atau gangguan tersebut sehingga dokter dapat memberikan penanganan sesuai dengan kondisi pasien.
Berikut merupakan beberapa fungsi tes urine lainnya:
1. Mendeteksi Zat Berbahaya dalam Tubuh
Zat berbahaya seperti kokain, opioid, ganja, dan benzodiazepine yang terdapat di dalam tubuh dapat dideteksi melalui tes urine.
Fungsi tes urine yang satu ini biasanya ditujukan bagi atlet, pegawai, pecandu, atau pelajar dan mahasiswa yang dicurigai melakukan penyalahgunaan narkoba atau zat terlarang.
Baca Juga: Cara Cepat Suburkan Rambut Rontok Setelah Demam dengan 4 Bahan Alami