Find Us On Social Media :

Pernah Melakukan Test Urine? Seperti Ini Prosedur Seharusnya, juga Fungsinya untuk Apa Saja

Prosedur test urine yang benar.

GridHEALTH.id - Mengenai test urine sepertinya sudah tidak aneh lagi. Sebab test urine ini bisa pada anak, orang dewasa, lansia, juga pria ataupun wanita.

Biasanya seseorang dianjurkan menjalani test urine oleh dokter karena penyakit tertentu, misal diabetes, atau lainnya.

Tapi tidak banyak yang tahu prosedur test urine yang sebanrnya dan apa saja tujuan hingga yang harus dilakukan.

Hal itu penting diketahui oleh masyarakat, lo. Supaya tindakan medis ini dilalakukan sebagai mana mestinya.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan selama menjalani prosedur tes urine, sebelum menjalani tes urine, akan diminta untuk minum air putih dengan cukup sehingga memudahkan buang air kecil untuk mengambil sampel urine.

Baca Juga: Ketahui Cara Lain Mengobati Kanker Usus Tanpa Harus Dioperasi

Namun, terkadang akan diminta untuk berpuasa sebelum menjalani pemeriksaan.

Di sini, harus menyampaikan informasi yang jelas terkait gejala yang dialami dan menginformasikan obat, suplemen, dan vitamin yang dikonsumsi kepada dokter. Tahap Pelaksanaan Tes Urine (Urinalisis).

Saat menjalankan test urine, urine ditampung wadah khusus. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

* Bersihkan area di sekitar lubang kencing menggunakan tisu khusus yang disediakan oleh tim medis.

* Sebaiknya tampung urine yang keluar di tengah-tengah aliran.

Baca Juga: Lakukan 7 Hal ini Kalau Tidak Mau Biduran Gatal- gatal dan Merah

* Volume urine yang ditampung minimal 30-60 ml.

* Hindari menyentuh bagian dalam wadah untuk menghindari kontaminasi bakteri.

Hal itu semua penting diperhatikan dan ditaati, karena dalam test urine oeleh tenaga medis di laboratorium, urine kita akan dipelajari dan nilai.

Contoh sederhananya yakni urine berwarna keruh dapat mengindikasikan adanya infeksi, urine berwarna pekat menunjukkan dehidrasi, dan urine berbau manis mengindikasi penyakit diabetes.

Selain dari warnanya, test urine juga berfokus pada komposisi, konsentrasi, hingga bau urine. Di mana hal-hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai zat tubuh yang terkandung dalam urine, seperti protein, sel darah, bilirubin, glukosa, hingga bakteri.

Baca Juga: Usus Buntu Terjadi Pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Adapun fungsi test urine adalah mendeteksi kerusakan atau gangguan tersebut sehingga dokter dapat memberikan penanganan sesuai dengan kondisi pasien.

Berikut merupakan beberapa fungsi tes urine lainnya:

1. Mendeteksi Zat Berbahaya dalam Tubuh

Zat berbahaya seperti kokain, opioid, ganja, dan benzodiazepine yang terdapat di dalam tubuh dapat dideteksi melalui tes urine.

Fungsi tes urine yang satu ini biasanya ditujukan bagi atlet, pegawai, pecandu, atau pelajar dan mahasiswa yang dicurigai melakukan penyalahgunaan narkoba atau zat terlarang.

Baca Juga: Cara Cepat Suburkan Rambut Rontok Setelah Demam dengan 4 Bahan Alami

2. Menegakkan Diagnosis Penyakit

Tes urine adalah pemeriksaan penunjang untuk keperluan diagnosis penyakit, seperti batu ginjal, diabetes, infeksi saluran kemih, protein dalam urine, dan kerusakan otot.

Dokter akan menyarankan tes urine bila pasien mengalami gejala seperti nyeri perut bagian bawah, sering buang air kecil, terdapat darah dalam urine, dan sakit punggung bawah.

3. Memantau Perkembangan Penyakit

Selain mendiagnosis penyakit, tak jarang tes urine juga diperlukan untuk memantau perkembangan suatu penyakit yang diderita pasien sekaligus melihat respon tubuh terhadap perawatan atau pengobatan yang dijalani sebelumnya.

4. Memastikan Kehamilan

Untuk memastikan kehamilan, dibutuhkan alat tes kehamilan atau test pack yang dimasukkan ke dalam urine yang telah ditempatkan pada wadah. Tes urine dapat mendeteksi adanya hormon HCG yang dihasilkan oleh plasenta.

5. Pemeriksaan Rutin

Fungsi tes urine selanjutnya yaitu untuk memantau kondisi kesehatan secara menyeluruh melalui pemeriksaan secara rutin, seperti Pemeriksaan Urine Lengkap dari Siloam Hospitals. Pemeriksaan urine lengkap tersebut telah mencakup gambaran makroskopi (glukosa dan protein) dan mikroskopik (kristal, jamur, epitel, sel darah merah dan putih) yang bermanfaat untuk mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini.(*)

Baca Juga: Geger 600 Anak di Bantul Mengidap TBC, Diduga karena Sering Digendong Dicium Sembarangan, Kenali Penularannya Pada Anak