GtidHEALTH.id - Minuman berenergi alias penambah energi termasuk salah satu suplemen makanan yang terdiri dari komponen multivitamin, makronutrien (karbohidrat, protein), taurin dengan atau tanpa kafein dan biasanya ditambahkan herbal seperti ginseng, jahe, dan sebagainya.
Umumnya tersedia dengan bentuk sediaan cairan Obat Dalam (COD) dalam kemasan botol bervolume 150 mL, 250 mL atau serbuk dan tablet yang dilarutkan menjadi minuman, yang dalam setiap kemasannya mengandung energi minimal 100 kkal.
Indikasinya adalah untuk menambah tenaga, kesegaran, stimulasi metabolisme, memelihara kesehatan dan stamina tubuh, yang diminum pada saat bekerja keras atau setelah berolah raga.
Kandungan Dalaman Minuman Penambah Energi
Penting diketahui, minuman berenergi mengandung sumber energi dari sukrosa (gula) atau maltodextrin.
Minuman berenergi juga mengandung vitamin-vitamin yang terlibat dalam metabolisme tubuh guna menghasilkan energi.
Baca Juga: Jantung Sering Berdetak Kencang, Salah Satu Tanda Penyakit Jantung?
Vitamin yang populer pada minuman berenergi adalah vitamin B atau tiamin (Vitamin B1, aneurin) berfungsi sebagai koenzim atau membantu kerja enzim, penting dalam metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi dari karbohidrat, lemak dan protein, mengatur sirkulasi darah dan fungsi darah, memelihara fungsi saraf.Vitamin B3 (niasin, asam nikotinat) berhubungan dengan aktivitas saraf dan sebagai koenzim dari NAD, dan NADP yang berperan dalam reaksi metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.Vitamin B5 (asam pantotenat) berperan dalam sistem imun dan proses pencernaan. Vitamin B5 berperan sebagai koenzim A yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan khususnya produksi energi. Vitamin B5 juga berperan dalam produksi hormon adrenalin dan sel-sel darah merah.Vitamin B6 (piridoksin), berperan dalam pembentukan protein tubuh, sel-sel darah merah, prostaglandin, dan senyawa struktural yang berfungsi sebagai transmiter kimia pada sistem saraf, selain itu berperan sebagai koenzim dan terlibat dalam metabolisme asam amino, karbohidrat, lemak dan protein dan berperan dalam sistem imun.Vitamin B12 (sianokobalamin), berperan dalam mengatur pembentukan sel darah merah, memelihara sistem saraf, sintesa DNA, mengubah karbohidrat lemak dan protein menjadi energi.
Baca Juga: Jika Tetiba Mengalami Hal Ini Artinya Anda Sedang Stres, Bisa Dibilang Normal Jika ...
Adanya asam amino seperti taurin berperan dalam membantu meningkatkan toleransi terhadap glukosa, dan terlibat dalam proses metabolisme.
Taurin merupakan senyawa tidak esensial bagi nutrien manusia karena secara internal dapat disintesis dari asam amino metionin atau sistein dan piridoksin (vitamin B6).Patut diketahui, taurin memiliki dua mekanisme kerja yaitu: sebagai penghambat neurotransmiter dan sebagai bagian dari pengemulsi asam empedu.
Pada proses metabolisme, taurin berkonjugasi dengan asam empedu yang dapat menghambat pembentukan kolesterol dan meningkatkan ekskresinya.Minuman berenergi ada yang mengandung kafein.
Baca Juga: Alasan Ibu Pekerja Pilih Menyusui di Toilet, RUU KIA Sebabkan Keresahan Pemilik Perusahan