Find Us On Social Media :

Selamat, Mahasiswi Kedokteran Asal Indonesia Juara 1 di Korea

Rifkanisa Nur Faiza, mahasiswi kedokteran dari UGM, yang mengharumkan nama Indonesia di Korea Selatan.

Sebelumnya, Rifka aktif menjadi research team di Asian Medical Student Association (AMSA) Indonesia.

Rifka menceritakan, niatnya untuk bergabung di AMSA awalnya untuk mengembangkan passion-nya di bidang riset, kemudian di sana ia mendapat banyak koneksi dengan mahasiswa kedokteran dari seluruh Indonesia.“Suatu hari saya mendapat info adanya lomba bernama AMSC ini dan memperbolehkan (membuat tim) lintas universitas, akhirnya waktu itu saya bersama teman-teman research team lainnya tertarik untuk mencoba dan kami colab membuat karya,” papar Rifka, dikutip dari ugm.ac.id (28/12/2022).Jadilah karya yang berjudul "Breaking Through Barriers on Improving Balance and Gait in Parkinson's Disease: A Systematic Review and Meta-Analysis of Virtual Reality Telerehabilitation" mengkaji tentang efektivitas dari Virtual Reality (VR) Telerehabilitation pada pasien Parkinson Disease, menjadi juara satu yang mengharumkan Indonesia.

Menurut Rifka, dari hasil analisis, VR terbukti dapat meningkatkan keseimbangan dan fungsi motorik pada pasien parkinson disease secara signifikan.

Baca Juga: Penyebab Mata Perih dan Terasa Panas, Ini Pilihan Obat untuk Mengatasinya

“Maka dari itu, VR dapat menjadi terobosan baru untuk rehabilitasi pasien parkinson disease tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke rumah sakit karena dapat dilakukan dari rumah (telerehabilitation), sehingga dapat meminimalkan risiko infeksi (di masa pandemi) maupun komplikasi lainnya,” ungkap Rifkanisa.

Prestasi yang didapatkan Rifka bersama timnya memang tidak mudah, dirinya dan rekan-rekannya sempat kesulitan mencocokkan jadwal antar-anggota yang memiliki kesibukan masing-masing.

Tapi  Rifka mengaku sangat bersyukur karena timnya solid.

Selain itu, dukungan yang luar biasa dari lingkungan kampus masing-masing terutama para dosen juga menambah semangat mereka.

Bahkan, tahapan brainstorming untuk membahas ide dilakukan cukup intens karena betul-betul ingin membawakan ide yang inovatif dan solutif, untuk menjawab permasalahan terkait di Indonesia maupun global.“Kami tidak ingin hanya sekadar membuat karya untuk ikut lomba karena kami juga ingin apa yang kami susun itu memang nantinya impactful untuk clinical practice,” ucap Rifka.(*)Baca Juga: Waspada Penyakit Jantung di Cuaca Ekstrim yang Diperkirakan Terjadi Hari Ini