GridHEALTH.id - Cuacara ekstrim diperkirakan akan melanda Jabodtebek pada hari ini, 28 Desember 2022.
Karenanya BMKG telah mengeluarkan peringatan dini sejak beberapa hari lalu.
Bahkan, Pemkot DKI Jakarta telah mengimbau untuk bekerja dari rumah alias WFH.
Hal tersebut dianjurkan untuk mengantisipasi jika sampai cuaca ekstrim terjadi dan melanda Jabodetabek, maka bisa menimbulkan kemacetan dan dampak lainnya ke masyarakat.
Sebab bisa saja terjadi banjir dimana-mana saat cuaca ekstrim terjadi, dan hari ini Jabodetabek telah diselimuti mendung gelap sejak pagi hari.
Perlu diketahii juga, dampak bagi masyarakat tidak hanya banjir dna kemacetan, tapi juga kesehatan.
Penting diketahui, cuaca ekstrem membuat tubuh rentan terkena penyakit.
dr. Novrida, AAK., Kepala Bidang Pelayanan Medis Klinik Gadjah Mada Medical Center UGM, mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi potensi penyakit yang muncul saat cuaca ekstrem.
Beberapa penyakit yang sering timbul saat cuaca ekstrem diantaranya batuk, pilek, serta ISPA.
“Dalam kondisi cuaca ekstrem ini banyak yang terserang batuk dan pilek. Bahkan, di GMC UGM terjadi peningkatan kunjungan pasien batuk dan pilek hingga 75% selama dua bulan terakhir,” tuturnya, dilansir dari ugm.ac.id (22/04/2019).
Baca Juga: Cara Mudah Menghilangkan Panu di Badan dengan Belimbing Wuluh
Asal tahu saja, menurut Novrida, batuk dan pilek bisa sembuh dalam waktu 3-5 hari. Tapi saat cuaca ekstrem melanda penyakit bisa bertahan lebih lama dalam tubuh dengan durasi bisa lebih dari tujuh hari.
“Penyakitnya lebih membandel, dalam cuaca ekstrem ini butuh 2-3 kali kunjungan ke dokter untuk sembuh. Sementara dalam kondisi biasa dalam 1 kali kunjungan dokter bisa langsung sembuh,” ucapnya.
Hal ini tidak lain karena cuaca ekstrim berdampak pada daya tahan tubuh.
Source | : | Ugm.aci.id-cuaca ekstrim,Allianz.co.id-cuaca ekstrim |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar