Find Us On Social Media :

Bisa Merenggut Nyawa Anak, Ternyata Inilah Bahaya Asap Ciki Ngebul yang Mengandung Nitrogen Cair, Cek Fakatanya di Sini!

Bahaya asap ciki ngebul yang berasal dari nitrogen cair, sifatnya korosif.

GridHEALTH.id - Baru-baru ini jajanan viral Ciki Ngebul sedang rampai diperbincangkan.

Bagaimana tidak, sudah memakan 28 anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Bawar dan empat anak di Kota Bekasi, Jawa Barat dikabarkan keracunan Ciki Ngebul ini.

Bahkan ada satu kasus yang mengalami gejala berat hingga perlu dirujuk dan dirawat di RS.

Korban ciki ngebul atau Cikbul ada yang mengalami perforasi atau adanya lubang di saluran cerna sehingga membutuhkan operasi.

Jajanan yang disebut ice smoke ini adalah camilan berbentuk bulatan warna-warni yang ketika dimasukkan ke dalam mulut akan menimbulkan asap putih.

Baca Juga: Fakta Madu yang Tidak Banyak Diketahui, Jenis Akasia Paling Dicari

Karena efek inilah, ice smoke juga dikenal sebagai dragon breath atau "napas naga".

Nitrogen Cair Berbahaya

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, efek ngebul pada jajanan itu disebabkan oleh kandungan zat nitrogen cair.

Gejala keracunan nitrogen cair pada anak-anak, antara lain sakit perut yang teramat sangat, mual, muntah, dan perut bertambah besar.

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat Muzal Kadim membenarkan, zat berbahaya pada jajanan "ciki ngebul" adalah nitrogen cair.

Terkait gejala keracunan nitrogen cair pada anak, ia menyampaikan bahwa hal itu menunjukkan kebocoran lambung (perforasi).

Baca Juga: 7 Ciri Kanker Usus dan Lambung, Pahami Juga Cara Mengobatinya

"Dari gejala klinis dan hasil operasi satu anak memang menunjukkan adanya kebocoran (perforasi)," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Muzal menjelaskan, zat tertentu yang bersifat korosif (membuat luka dan erosi) di lambung dan usus sebenarnya banyak ditemui sehari-hari.

Misalnya, pembersih toilet, air aki, dan lainnya, termasuk bahan kimia lain yang digunakan untuk usaha sehari hari.

Baca Juga: Cara Makan Ciki Ngebul, Tidak Berisiko Terbakar dan Keracunan

Saat berada pada suhu kamar, nitrogen yang punya rumus kimia N2 akan berbentuk gas.

Ketika tekanannya dinaikkan, maka bentuknya akan berubah menjadi cair.

Nitrogen sendiri memiliki titik beku yang berada jauh di bawah titik beku air. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana dinginnya gas ini. 

Mengonsumsi nitrogen yang sudah dicairkan dikatakan dapat menyebabkan tenggorokan terasa seperti terbakar, karena suhu yang teramat dingin yang langsung bersentuhan dengan organ tubuh.

Bahkan, tak sedikit kasus terparah yang menunjukkan bahwa ice smoke dapat memicu kerusakan internal organ tubuh.

Penggunaan asap yang berasal dari nitrogen cair ini sangat membahayakan nyawa.

Pengidap asma bahkan dianjurkan untuk tidak berdekatan, atau bahkan mengonsumsi makanan es krim yang dibuat dengan tambahan nitrogen cair ini.

Baca Juga: Kasus Ciki Ngebul Ditetapkan Sebagai KLB? Sebabkan Radang Usus Pada Anak

Sebab, menghirup uap gas dari nitrogen bisa membuat asma yang diidap semakin memburuk. 

Memang benar bahwa nitrogen cair adalah senyawa kimia yang tidak mengandung racun atau tidak berbahaya dan tidak mudah terbakar.

Akan tetapi, zat ini dapat memicu terjadinya kerusakan pada kulit, bahkan hingga kerusakan organ dalam yang buruk apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Nitrogen Cair Korosif

Hal ini lanjut disampaikan oleh Muzal mengenai bahayanya nitrogen cair jika masuk ke dalam tubuh.

Baca Juga: Chiki Ngebul Menimbulkan Luka Bakar, Merusak Organ Dalam Karena Nitrogen Cairnya, Kemenkes Keluarkan SE

"Nitrogen cair bersifat korosif ke kulit kita, apalagi bila kena mukosa saluran cerna," ujarnya.

Menurut Muzal, jika nitrogen cair tertelan saat masih dalam bentuk cair meski hanya sedikit, maka bisa menyebabkan erosi.

Erosi inilah yang menimbulkan gejala-gejala seperti yang dialami pasien.

Ia menambahkan, segala efek samping yang ditimbulkan oleh nitrogen cair yang terkonsumsi juga bisa menyertai orang dewasa, tidak hanya anak-anak.

"Zat korosif bisa pada semua umur. Hanya pada anak mukosa ususnya lebih tipis dan lebih mudah bocor," sambung dia.(*)

Baca Juga: Dua Peneliti Universitas Airlangga Temukan Suplemen Lawan Virus Corona