Bahkan CDC menyebutkan bahwa ada laporan yang menyoroti kesepian di kalangan tertentu ini lebih berisiko mengalami kesepian hingga mati kesepian, mulai dari:
1. Imigran
2. Populasi orang LGBT
3. Minoritas
4. Korban pelecehan orangtua
CDC menjelaskan lebih lanjut, imigran berisiko mengalaminya karena banyaknya hambatan yang dihadapi, mulai dari bahasa, perbedaan komunitas, dinamika keluarga, dan hubungan baru yang kurang mendalam. Sedangkan untuk populasi gay, lesbian, dan biseksual cenderung lebih kesepian daripada orang heteroseksual, akibat stigma, diskriminasi, dan hambatan untuk peduli.
Kesepian Meningkat di Korsel, Ini Penyebab Mati Kesepian
Ada beragam penyebab seseorang memilih mati kesepian, di Korea Selatan sendiri salah satunya saat tes pegawai negeri, angka bunuh diri meningkat setelah gagal tes.
Penyebab mati kesepian ada banyak, mulai dari pengalaman dukacita, putus hubungan, pension, pergantian pekerjaan, pindah ke daerah tertentu, terasing dari lingkungan, mengalami diskriminasi dan stigma, pernah mengalami pelecahan seksual atau fisik, dan lainnya.
Cara Mencegah Kesepian yang Memicu Mati Kesepian
Masalah kesepian yang meningkatkan kematian ini telah menyita perhatian banyak pemerintah negara. Beberapa negara bahkan telah mengintervensi terkait pencegahan fenomena mati kesepian yang dimasukkan dalam tugas kementrian.
Contohnya di Inggris, Perdana Menteri Theresa May sejak tahun 2018 sudah menunjuk Menteri Olahraga sebagai ‘Menteri Kesepian’ untuk bertanggung jawab dalam mengurangi risiko mati kesepian melalui kebudayaan dan olahraga. Menyusul pada tahun 2021, Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga juga menunjuk anggota Kabinet Tetsushi Sakamoto sebagai ‘Menteri Kesepian’ pertama yang diberi tugas mengurangi kesepian dan isolasi sebagai tanggapan atas meningkatnya kematian akibat bunuh diri.
Sedangkan untuk di Korea Selatan sendiri pembahasan mengenai peran pemerintah untuk mencegah kesepian dan menurunkan fenomena mati kesepian di Korsel masih terus berlangsung, setelah sebelumnya masih ada pihak yang menolak dan di sisi lain tekanan untuk pemerintah ikut membantu mengendalikan fenomena godoksa ini semakin tinggi. (*)
Baca Juga: Saat Alami Stres, Cobalah Untuk Menelepon Ibu dan Rasakan Manfaatnya