Find Us On Social Media :

Hotman Paris Rajin Konsumsi Obat-obatan, Frank Hupea: Stop, Gak Penting, Ini Efek Sampingnya

Hotman Paris diingatkan sang anak, Frank Hutapea, untuk stop mengonsumi obat-obatan.

Baca Juga: Keluar Darah Saat Buang Air Kecil, Waspada Gejala Batu Ginjal yang Tidak Bisa Dibiarkan

Dalam tubuh, melansir hpu.ugm.ac.id (7/05/2020), obat bisa saja berinteraksi dengan zat lain sehingga kerja obat terhambat. Interaksi obat dapat terjadi karena adanya sesuatu yang dikonsumsi bersamaan atau berdekatan dengan waktu meminum obat.

Salah satu contoh interaksi obat dengan zat lain adalah interaksi obat dengan obat lain yang digunakan secara bersamaan.

Dua atau lebih obat yang diberikan pada waktu bersamaan ternyata dapat saling berinteraksi. Interaksi yang terjadi dapat berpengaruh terhadap kecepatan penyerapan maupun metabolisme obat di dalam tubuh.

Interaksi obat tersebut dapat menyebabkan menurunnya efek salah satu obat hingga terjadi toksisitas pada obat yang lain.

Salah satu contohnya ketika mengkonsumsi obat yang memiliki efek samping kantuk dengan obat lain yang juga memiliki efek samping sama, maka akan merasakan kantuk yang lebih berat.

Selain interaksi obat dengan obat lain yang diminum bersamaan, ternyata obat dapat menimbulkan interaksi dengan makanan atau minuman yang dikonsumsi bersamaan. Salah satunya adalah minum obat warfarin bersama dengan sayuran yang kaya vitamin K, seperti brokoli, kubis, dan selada.

Hal ini dikarenakan sayuran kaya vitamin K dapat berfungsi sebagai pembeku darah, sedangkan warfarin adalah obat untuk mengencerkan darah. Sehingga kombinasi dari sayuran bervitamin K dengan obat anti pembekuan darah dapat mempengaruhi kerja obat.

Di sisi lain sayuran tersebut sangat penting bagi tubuh kita. Pengaturan konsumsi sayuran dengan jumlah yang tetap setiap harinya sangat diperlukan agar kerja obat dapat dimaksimalkan.

Efek Samping Mengonsumsi Vitamin

1. Efek samping mengonsumsi vitamin yang larut dalam air secara berlebihan

Melansir Health Line, ketika dikonsumsi secara berlebihan, beberapa vitamin yang larut dalam air dapat menyebabkan efek samping, beberapa di antaranya bisa berbahaya.

Namun, mirip dengan vitamin K, vitamin yang larut dalam air tertentu tidak memiliki toksisitas (tingkat merusaknya suatu zat) yang dapat diamati dan karenanya tidak memiliki batas atas asupan yang ditetapkan.

Vitamin ini termasuk vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B5 (asam pantotenat), vitamin B7 (biotin), dan vitamin B12 (cobalamin).