Find Us On Social Media :

Meski Enak, Ahli Gizi Ingatkan Minyak Jelantah pada Nasi Minyak yang Viral Bisa Membuat Tubuh Kita seperti Ini

Ahli gizi peringati bahaya minyak jelantah jika dikonsumsi berlebih, seperti dalam nasi minyak, meski enak tapi ini akibatnya.

GridHEALTH.id – Nasi minyak yang viral di Surabaya karena penggunaan minyak jelantah ke dalam makanan secara langsung memang disebut-sebut dapat menambah kenikmatan cita rasa.

Akan tetapi, bagaimana sebenarnya tubuh merespons konsumsi minyak jelantah ini? Dengan viralnya nasi minyak ini, mari mengenali bahaya minyak jelantah jika dikonsumsi secara berlebih dan kandungan apa saja yang membuatnya berbahaya. Berikut ini ulasannya.

Nasi Minyak Viral

Baru-baru ini viral di sosial media terkait kuliner nasi minyak di Surabaya karena penyajiannya yang dipenuhi oleh minyak.

Makanan viral ini disebut sangat terkenal di Surabaya dan banyak orang yang rela mengantri untuk mencicipi nasi minyak viral ini.

Berawal dari unggahan salah satu akun tiktok dengan nama @tiktok_kulineran, dikatakan nama nasi minyak ini merupakan nama yang diberikan oleh pengunjung karena disajikan penuh dengan minyak goreng.

Sebenarnya sama dengan nasi penyetan bebek lainnya, yang terdiri dari bebek goreng, nasi, bumbu, sambal, dan lalapan, hanya saja dari video tersebut dapat terlihat ketika sang penjual terlihat menyiramkan minyak jelantah ke bagian bumbu dan sambalnya.

Pemilik video tersebut mengatakan dengan siraman minyak jelantah ini yang membuat rasa makanan menjadi lebih gurih.

Kandungan Minyak Jelantah

Minyak jelantah sendiri merupakan minyak goreng bekas yang biasa digunakan untuk menggoreng dan termasuk dalam salah satu limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga.

Limbah B3 merupakan limbah yang di dalam konsentrasinya terdapat kandungan zat-zat berbahaya, berpotensi merusak kesehatan dan lingkungan secara langsung maupun tidak langsung.

Senyawa-senyawa yang menjadi kandungan minyak jelantah memiliki sifat merusak kesehatan dalam tubuh, seperti kandungan lemak jenuh yang muncul setelah penggunaan berulang.

Hal ini karena kandungan vitamin A, D, E, dan K serta lemak tidak jenuh dalam minyak goreng akan mengalami penyusutan.

Baca Juga: Viral Kuliner Nasi Minyak, Hati-hati Kolesterol Tinggi Hingga Stroke

Minyak jelantah juga berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya jenis bakteri seperti clostridium botulinium, bakteri penyebab penyakit dalam tubuh.

Bahaya Minyak Jelantah Bagi Kesehatan

Dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id, disebutkan bahwa penggunaan minyak goreng lebih dari dua kali pemakaian akan memengaruhi perubahan viskositas dari minyak goreng.

Dua ancaman terbesar dari konsumsi minyak jelantah berlebihan adalah tekanan darah dan kolesterol yang dapat meningkat tinggi.

Bahaya minyak jelantah bagi kesehatan juga berisiko membuat tubuh rentan terkena infeksi bakteri, akibat ada bakteri clostridium botulinium yang memakan partikel dan remah-remah sisa gorengan yang ada di wajan atau minyak.

Organ tubuh lainnya yang juga ikut merasakan dampak bahaya minyak jelantah bagi kesehatan adalah usus halus, pembuluh darah, dan jantung karena adanya deposisi sel lemak yang terjadi di dalamnya.

Tubuh Butuh Lemak, Namun Perhatikan Jenis dan Kadarnya yang Baik

Dalam acara temu media yang diadakan oleh Kemenkes terkait Hari Gizi Nasional 2023 pada Jumat (20/01/2023), beberapa pakar memberikan tanggapannya terkait konsumsi nasi minyak viral ini.

Prof. DR. Ir. Hardinsyah, MS selaku ahli gizi Universitas IPB memberikan tanggapan serta penjelasannya terkait nasi minyak ini, “Minyak yang digunakan apa? Buat orang yang memang membutuhkan supaya respons gula darahnya tidak terlalu cepat, memang makan nasi tadi perlu diberi protein atau perlu diberi minyak yang bagus, selagi tidak berlebihan,

Jadi, pertama jangan berlebihan cara makannya, kemudian jenis lemaknya yang ditambahkan, bukan berarti kemudian nasi dituangin minyak jelantah ya. Batasi jumlahnya, saya tidak menyalahkan, kecuali cara membuatnya yang ga bener, kemudian cara makannya yang ga bener.”

Prof. Hardin lebih lanjut menyebutkan salah satu jenis makanan minyak berlemak yang baik adalah nasi uduk, karena berasal dari lemak santan dan cara masaknya yang dikukus.

Sedangkan untuk konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) setiap orang sudah ada ketentuannya, di mana seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum DPP PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia), Rudatin, SSt, MK, SKM, MSi konsumsi GGL harian pada orang dewasa sehat adalah 4sdm gula, 1sdm garam, dan 5sdm lemak untuk akumulasi total dari berbagai sumber makanan.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi nasi minyak dan memahami batasan konsumsinya, agar tidak terjadi komplikasi kesehatan lebih lanjut. (*)

Baca Juga: Minyak Goreng Sudah 2 Kali Digunakan Menjadi Limbah B3, Bahayakan Kesehatan juga Lingkungan