Ada bukti yang telah menunjukkan bahwa paparan kebisingan lalu lintas secara signifikan meningkatkan risiko penyakit yang berhubungan dengan jantung, seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan lainnya. Disebut juga memberikan dampak kurang baik bagi kehamilan dan dapat memengaruhi sistem hormonal dan pencernaan.
Selain jantung dan sistem saraf, kebisingan lalu lintas juga memicu risiko diabetes tipe 2 dua kali lebih tinggi pada orang yang terbiasa menghadapi kemacetan.
Hal ini karena paparan partikel dalam jangka panjang. Sistem pernapasan juga bisa rusak karena partikel dan peningkatan stres oksidatif.
Polusi udara dari kemacetan lalu lintas juga dapat menimbulkan efek berbahaya jangka panjang mulai dari penyakit paru kronis, hipertensi, stroke, dan asma.
Efek-efek kemacetan lalu lintas bagi kesehatan ini yang dikaitkan dengan kematian dini, karena kebisingan lalu lintas telah terbukti meningkatkan risiko kematian jangka pendek dan panjang akibat penyakit tertentu pada sistem kardiovaskular, pernapasan, dan hormonal.
Cara Mencegah Dampak Negatif
Ikuti beberapa tips berikut ini untuk mengurangi stres yang disebabkan oleh kemacetan, karena tiap orang tidak bisa menghindari perjalanan, maka dari itu perlu untuk menyiasatinya.
1. Coba atur waktu yang berbeda, di luar jam sibuk
2. Berangkat lebih pagi, sehingga tidak merasa tergesa-gesa terlambat untuk bekerja
3. Jika memungkinkan, berangkat kerjalah bersama dengan teman-teman yang satu arah, sehingga memaksimalkan penumpang kendaraan pribadi
4. Alihkan pikiran berat saat sedang berada di perjalanan, apalagi saat kemacetan
5. Meditasi di pagi hari untuk membantu menyiapkan diri menjalani satu hari penuh
6. Pastikan sudah sarapan karena orang lapar cenderung menjadi lebih mudah marah, dan hindari pertengkaran sebelum perjalanan, terutama jika sebagai pengemudi. (*)
Baca Juga: Hindari Macet, Drone Membawa Paru-paru Untuk Ditransplantasi di Kanada