Find Us On Social Media :

Terjebak Macet di Jalan Selama 2 Jam Picu Kerusakan Otak, Fakta Penelitian Lainnya Lebih Menyeramkan dari Itu

Kemacetan penyebab kerusakan otak, simak hasil studinya dan cara mengurangi stres dari kemacetan lalu lintas.

GridHEALTH.id – Kemacetan lalu lintas sudah menjadi hal biasa yang dihadapi oleh banyak orang, khususnya pekerja di kota besar.

Sedihnya saat ini kondisi jalanan yang macet sudah menjamur hingga ke kota kecil.

Mengenai kemacetan ada hal yang harus diperhatikan. Sebab kemacetan bukan hanya mengenai jalanan yang stuck, tapi lebih dari.

Penelitian terbaru menunjukkan adanya kaitan kemacetan dengan penyebab kerusakan otak dan gangguan kesehatan lainnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Untuk lebih detailnya simak penjelasannya di bawah ini, dan tips untuk mengurangi stres akibat kemacetan lalu lintas.

Baca Juga: Akibat Penggunaan Gadget Berlebih, Begini Fisik Manusia di Tahun 3000, Buruk Sekali

Kemacetan Lalu Lintas di Indonesia

Kemacetan lalu lintas seolah sudah menjadi hal biasa yang dialami oleh masyarakat, yang ternyata bukan lagi hanya terjadi di wilayah Jabodetabek, namun juga sudah mulai menjamur ke kota-kota kecil lainnya.

Mobilitas pekerja yang tinggi membuat kemacetan lalu lintas tidak dapat dihindari, sejalan dengan pertumbuhan dan pertambahan penduduk yang cepat, serta urbanisasi besar-besaran, jelas Direktur Sarana Transportasi Jalan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Danto Restyawan mengutip Kompas Otomotif (12/12/2022).

Kondisi ini didukung juga dengan pertumbuhan penggunaan kendaraan pribadi yang tidak bisa terkontrol, hingga membuat kesemrawutan lalu lintas, polusi, dan meningkatnya angka kecelakaan.

Untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas ini, lebih lanjut Kemenhub kembali mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.

Ketahuilah jika kemacetan lalulintas tak kunjung diurai, maka yang rugi manusia, taruhan lainny ayang besar adalah kesehatan. Salah satunya kerusakan otak yang bisa disebabkan oleh kemacatan.

Baca Juga: 11 Isu Kesehatan Jadi Sorotan di 2023, Mulai Long Covid hingga Populasi Lanjut Usia yang Meningkat

Penelitian: Kemacetan Penyebab Kerusakan Otak

Pernyataan kemacetan penyebab kerusakan otak bukan prediksi semata.

Sebab mengenai hal ini hasil penelian sudah membuktikannya.

Para peneliti dari University of British Columbia mengatakan, pemindaian otak menunjukkan peningkatan gangguan fungsi otak setelah terpapar polusi pada kemacetan lalu lintas.

Kemacetan lalu lintas menyebabkan lebih banyak emisi kendaraan dan lebih banyak polutan yang membanjiri udara, perlahan menurunkan kualitas udara dan memengaruhi semua orang yang duduk berjam-jam di tengah kemacetan lalu lintas.

Bahkan tanda penurunan fungsi otak ini bisa muncul dalam waktu dua jam.

Baca Juga: Penculikan Anak Dengan Cara Dibius, 2 Obat Bius Ini Sering Disalahgunakan, Begini Cara Menetralkannya

Disebutkan pula polusi udara yang berkumpul di dalam mobil saat macet jauh lebih tinggi daripada di sekitar mobil yang bergerak di luar.

Penelitian ini menunjukkan adanya perubahan konektivitas jaringan otak, khususnya pada jaringan mode default (DMN), yang mencakup beberapa wilayah otak dan terhubung bersama, berperan dalam pikiran dan ingatan internal manusia akibat paparan polusi udara dari kemacetan lalu lintas.

Selain paparan polusi, kebisingan lalu lintas pun dapat menyebabkan efek buruk pada sistem saraf.

KJondisi tersebut bisa menyebabkan peningkatan kecemasan, iritasi, dan sulit tidur.

Dampak Kesehatan Lainnya Dari Kemacetan

Tidak hanya kemacetan penyebab kerusakan otak, kebisingan lalu lintas dan polusi udara sangat berkaitan dengan kemacetan lalu lintas.

Baca Juga: Healthy Move, Terjebak Macet? 5 Gerakan di Dalam Mobil Untuk Mendapatkan Perut Rata

Ada bukti yang telah menunjukkan bahwa paparan kebisingan lalu lintas secara signifikan meningkatkan risiko penyakit yang berhubungan dengan jantung, seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan lainnya. Disebut juga memberikan dampak kurang baik bagi kehamilan dan dapat memengaruhi sistem hormonal dan pencernaan.

Selain jantung dan sistem saraf, kebisingan lalu lintas juga memicu risiko diabetes tipe 2 dua kali lebih tinggi pada orang yang terbiasa menghadapi kemacetan.

Hal ini karena paparan partikel dalam jangka panjang. Sistem pernapasan juga bisa rusak karena partikel dan peningkatan stres oksidatif.

Polusi udara dari kemacetan lalu lintas juga dapat menimbulkan efek berbahaya jangka panjang mulai dari penyakit paru kronis, hipertensi, stroke, dan asma.

Efek-efek kemacetan lalu lintas bagi kesehatan ini yang dikaitkan dengan kematian dini, karena kebisingan lalu lintas telah terbukti meningkatkan risiko kematian jangka pendek dan panjang akibat penyakit tertentu pada sistem kardiovaskular, pernapasan, dan hormonal.

Baca Juga: Pemeran Wednesday di The Family Addams, Lisa Loring Meninggal Dunia Setelah Alami Komplikasi Stroke, Apakah Penyakit ini Sebenarnya Bisa Disembuhkan?

Cara Mencegah Dampak Negatif

Ikuti beberapa tips berikut ini untuk mengurangi stres yang disebabkan oleh kemacetan, karena tiap orang tidak bisa menghindari perjalanan, maka dari itu perlu untuk menyiasatinya.

1. Coba atur waktu yang berbeda, di luar jam sibuk

2. Berangkat lebih pagi, sehingga tidak merasa tergesa-gesa terlambat untuk bekerja

3. Jika memungkinkan, berangkat kerjalah bersama dengan teman-teman yang satu arah, sehingga memaksimalkan penumpang kendaraan pribadi

4. Alihkan pikiran berat saat sedang berada di perjalanan, apalagi saat kemacetan

5. Meditasi di pagi hari untuk membantu menyiapkan diri menjalani satu hari penuh

6. Pastikan sudah sarapan karena orang lapar cenderung menjadi lebih mudah marah, dan hindari pertengkaran sebelum perjalanan, terutama jika sebagai pengemudi. (*)

Baca Juga: Hindari Macet, Drone Membawa Paru-paru Untuk Ditransplantasi di Kanada