Hal tersebut disebabkan oleh kandungan serat larut yang terdapat di dalamnya, menyebabkan fluiditasi isi perut meningkat.
Selain itu, gula alami serta berbagai vitamin yang dimiliki oleh kurma dapat menjadi sumber energi saat siang hari.
Begitu pula jika mengonsumsi kurma ketika waktu berbuka tiba. Menurut Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan, Agus Sukaca, anjuran makan buah ini saat buka puasa memiliki kaitan dengan kesehatan.
Menurutnya, kandungan glukosa sederhana dapat menggantikan dan mengembalikan energi yang hilang sekitar 12 jam berpuasa.
"Begitu dikonsumsi dia cepat dikonversi menjadi energi, sehingga dalam waktu cepat tenaga kita bisa kembali," ujarnya dalam program OASE Tribunnews.com (20/4/2021).
Baca Juga: Pilihan Obat Medis dan Tradisional Atasi Nyeri Sendi juga Otot kaku
"Prosesnya cepat, bisa segera digunakan menjadi energi sehingga memulihkan tenaga kita," sambungnya.
Berapa Banyak yang Harus Dikonsumsi?
Sesuatu yang berlebihan bukan hal yang baik, termasuk dalam mengonsumsi kurma meskipun ada manfaat yang bisa diperoleh oleh tubuh.
Dalam sehari, jumlah kurma yang dianjurkan sekitar lima butir per hari. Ini bisa dibagi ke menjadi dua waktu, sahur dan berbuka.
Kandungan gula yang ada dalam buah ini, apabila dikonsumsi berlebihan dikhawatirkan menyebabkan gula darah melonjak.
Apalagi jika memang sejak awal mempunyai risiko gula darah tinggi atau bahakan merupakan penyandang diabetes.
Makan kurma saat sahur maupun berbuka sama-sama bermanfaat, tapi tetap harus diperhatikan batasan konsumsinya. (*)
Baca Juga: 7 Buah Penghancur Kanker Usus yang Kaya Antioksidan, Jangan Diragukan