GridHEALTH.id - Paham Childfree kini mendadak menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Meski bukan paham baru, namun gegera Youtuber Gita Savitri Devi, paham ini jadi disorot oleh banyak pasang mata warganet Indonesia.
Katanya menurut yang menganut paham Childfree, salah satunya Gita Savitri Devi, wanita bisa menjadi awet muda dan cantik.
Tapi pakah benar seperti itu? Sebab fitrahnya wanita normal bisa hamil, melahirkan.
Dari kaca mata kesehatan, paham childfree walau hak bagi siapa saja yang memilih dan menganutnya, tapi ada yang harus dicamkan baik-baik.
Wanita subur, apalagi telah menikah, dan memilih childfree mempuyai risiko mengalami kanker.
Baca Juga: 7 Jenis Buah yang Dilarang Untuk Penyakit Jantung, Jangan Disepelekan
Risiko Childfree Bagi Wanita
Ketahuilah, melansir artikel di cancer.org dan beberapa pernyataan pakar kesehatan di berbagai media, childfree ternyata mengandung risiko tersendiri yang harus diperhatikan, terutama bagi perempuan.
Kanker rahim akan lebih mudah menyerang perempuan yang tidak pernah memiliki anak, atau yang memiliki anak pertama di usia 35 tahun.
Ternyata tidak hanya kanker rahim, wanita yang memilih childfree pun menurut artikel SehatQ, kanker payudara juga sangat mudah menyerang perempuan yang tidak pernah melahirkan.
Jadi siapa bilang, dengan pilihan hidup childfree wanita bisa lebih baik soal keuangannya? Coba pikirkan, jika sampai mengalami dua penyakit di atas, tentu membutuhkan biaya tidak seidkit untuk mengobatinya.
Childfree Bukan Pilhan Sehat
Tak hanya sampai di situ, childfree menurut Menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, merupakan plohan hidup yang tidak baik.
"Secara makro untuk konteks masyarakat luas, jelas tidak baik ya," kata Hasto, dilansir dari detikcom, Jumat (10/2/2023).
Hasto pun menjelaskan dampak childfree terhadap kondisi masyarakat dan juga terhadap kondisi kesehatan.
Pertama, childfree mengakibatkan pertumbuhan penduduk menjadi minus. Kondisi ini bisa berdampak buruk bagi ketersediaan tenaga kerja suatu masyarakat.
"Karena, kalau semua orang semangatnya childfree maka terjadi resesi reproduksi, bukan resesi seks ya, tapi resesi reproduksi. Kalau resesi reproduksi tentu terjadi 'minus growth' pertumbuhan penduduk, sehingga terjadi kekurangan tenaga kerja. Ini ancaman, saya kira," kata Hasto.
Kedua, childfree meningkatkan risiko kesehatan bagi perempuan yang menjalaninya.
Baca Juga: Air Rebusan Kunyit dan Kayu Manis Menurunkan Kolesterol Jahat, Benarkah?
Dokter kebidanan lulusan UGM ini berbicara mengenai mioma (miom) yang dialami perempuan yang tidak melahirkan atau punya anak sedikit.
"Saya mencermati orang-orang yang anaknya sedikit atau tidak punya anak, misalnya anaknya hanya satu, itu cenderung lebih mudah kena miom (mioma), tumor yang ada di rahim, itu lebih mudah terjadi pada orang yang anaknya sedikit," kata Hasto.
Untuk perempuan yang tidak punya anak dengan kondisi badan gemuk serta punya bakat diabetes, perempuan tersebut rentan mengalami kanker endometrium, yakni kanker lapisan dalam rahim.
"Dari sisi medis, ini (childfree) tidak bagus," kata Hasto.(*)
Baca Juga: Obat Ambeien yang Aman untuk Ibu Hamil, Usia Kandungan 8 Bulan