Find Us On Social Media :

Incar Satu Hal Ini, Ibu Hamil Russia Berbondong-bondong Terbang untuk Melahirkan di Argentina

Ibu hamil dari Russia banyak yang terbang ke Argentina hanya untuk melahirkan.

GridHealth.id - Belum lama ini sekitar 33 ibu hamil Russia berangkat ke Argentina dalam satu penerbangan.

Kejadian ini bukan baru, sebab beberapa bulan terakhir ini ditotal sudah lebih dari 5.000 wanita hamil dari Russia yang juga pergi ke Argentina.

Namun kedatangan terakhir belum lama ini menjadi sorotan karena ibu hamil yang datang sudah berada di trimester akhir kehamilan.

Melansir dari BBC, banyaknya penerbangan itu diduga karena adanya perang di Ukraina.

Sehingga banyak wanita yang ingin memastikan bayi mereka lahir di Argentina untuk mendapatkan kewarnegaraan Argentina.

Baca Juga: Komplikasi yang Dialami Ibu Hamil Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Ibu Hami Russia Incar Satu Hal Ini di Argentina

Rupanya hal itu dikarenakan mereka ingin mendapatkan akses yang lebih bebas dari paspor Russia, yaitu melalui paspor Argentina.

"Masalahnya adalah mereka datang ke Argentina, mendaftarkan anak-anak mereka sebagai orang Argentina dan pergi. Paspor kami sangat aman di seluruh dunia. Ini memungkinkan (pemegang paspor) untuk memasuki 171 negara tanpa visa," kata Ms Carignano.

Selain itu memilik anak dengan parpor Argentina, proses kewarnegaraan bagi orangtua.

Diketahui, paspor Russia sendiri hanya bisa melakukan perjalanan bebas ke 87 negara.

Sehingga melahirkan anak di Argentina bisa menguntungkan untuk sang anak dan juga orangtua.

Baca Juga: Obat Ambeien yang Aman untuk Ibu Hamil, Usia Kandungan 8 Bulan

Jadi bisa dipastikan bahwa tidak ada perbedaan antara metode melahirkan baik di Russia ataupun di Argentina.

Terlepas dari itu semua, apakah ada bahaya yang bisa didapatkan ibu hamil yang naik pesawat di trimester akhir?

Bahaya Naik Pesawat Bagi Ibu Hamil

Melansir dari Mayo Clinic, perjalanan udara sebelum usia kehamilan 36 minggu dianggap aman untuk ibu hamil.

Akan tetapi mungkin memang ada beberapa maskapai yang sudah tidak memberikan izin ibu hamil untuk penerbangan saat hamil tua.

Terutama saat ibu hamil mengalami komplikasi karena perjalanan udara seperti, riwayat keguguran, pendarahan Miss V, anemia berat, tekanan darah tinggi, atau diabetes.

Jika ibu hamil memiliki komplikasi ini, kemungkinan perjalanan udara tidak dianjurkan.

Peraturan ini cukup ketat sebab banyak maskapai yang sudah meminta keterangan kehamilan untuk ibu hamil yang ingin perjalanan udara.

Terlepas dari itu semua, ibu hamil pada trimester kedua dianggap paling minim risiko darurat untuk melakukan perjalanan udara.

Lalu apakah paparan radiasi yang biasanya ada di ketinggian menjadi masalah?

Ternyata tidak, paparan radiasi selama perjalanan udara dianggap tidak memberikan dampak negatif pada kehamilan.

Terakhir, selalu konsultasikan dengan dokter jika memang kita selaku ibu hamil harus melakukan perjalanan udara.(*)

Baca Juga: Kisah Hidup Nong Poy Transgender Tercantik, Percaya Teknologi Kedokteran Bisa Membuatnya Hamil, Segera Dinikahi Pangeran Kaya Raya Thailand