GridHEALTH.id - Dialami oleh anak Young Lex, kenali ciri-ciri autis pada anak sejak dini.
Sosok rapper Young Lex belakangan ini jadi sorotan masyarakat.
Penuh dengan kontroversi, siapa sangka jika Young Lex dan istri harus menerima cobaan.
Hal itu ternyata berkaitan dengan kondisi kesehatan sang putri.
Dilansir Grid.ID dari akun Instagram @lambenyinyir_official pada Sabtu (11/2/2023), Eriska Nakesya mengungkap awal mula sang anak didiagnosa Autism Spectrum Disorder (ASD) alias autis.
Baca Juga: Herpes Kelamin pada Awal Kehamilan Berisiko Melahirkan Anak Autis
"Aku enggak pernah ngomong di mana-mana kalau anak aku autis," kata Eriska Nakesya."Awalnya aku sedih banget pas tahu anak aku autis," sambungnya.Eriska menyebut bahwa sang anak belum bisa berbicara padahal anak sebayanya sudah mampu berbicara."Umurnya satu tahun 8 bulan, sepupu aku ada anaknya seusia dia lebih dikit tapi dia bisa ngomong, kok anak aku belum ya," ungkap Eriska.
Eriska pun mengungkap bahwa ia dan Young Lex telah menerima keadaan sang anak.
Seperti yang dialami Young Lex dan istri ini, orangtua dalam memantau kesehatan anak sejak dini jadi salah satu hal yang penting.
Baca Juga: Faktor Penyebab Anak Menjadi Autis, dan Cara Tepat Merawat Mereka
Austime Memengaruhi Perilaku
Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan saraf yang terjadi pada anak sehingga memengaruhi kemampuan komunikasi dan sosialisai anak.
Autisme adalah gangguan fungsi otak dan saraf serius yang memengaruhi perilaku dan proses berpikir seseorang.
Istilah luas yang digunakan ini menggambarkan sekelompok gangguan perkembangan saraf.
Gangguan tersebut ditandai dengan masalah interaksi sosial dan komunikasi.
Biasanya orang yang memiliki gangguan autisme sering menunjukkan minat atau pola perilaku sosial yang terbatas, berulang, dan stereotip.
Berikut ini adalah beberapa pola perilaku khas yang biasanya ditunjukkan oleh anak dengan autisme:1. Marah2. Menangis, atau tertawa tanpa alasan yang jelas3. Hanya menyukai atau mengonsumsi makanan tertentu4. Melakukan tindakan atau gerakan tertentu dilakukan secara berulang, seperti mengayun tangan atau memutar-mutarkan badan5. Hanya menyukai objek atau topik tertentu
6. Melakukan aktivitas yang membahayakan dirinya sendiri, seperti menggigit tangan dengan kencang atau membenturkan kepala ke dinding7. Memiliki bahasa atau gerakan tubuh yang cenderung kaku8. Sulit tidur.
Mendiagnosis Autisme dengan Tepat
Melansir dari raisingchildren.net.au, autisme dapat didiagnosis pada usia 12-18 bulan, tetapi biasanya pada usia sekitar 2 tahun.Diagnosis biasanya melibatkan banyak spesialis dan profesional yang menguji dan menilai seorang anak ini disebut penilaian multidisiplin.Tim multidisiplin biasanya terdiri dari dokter anak, psikolog, ahli patologi wicara, dan terkadang psikiater.
Mungkin juga termasuk profesional lain, seperti terapis okupasi.Para profesional ini mungkin menilai seorang anak bersama pada waktu dan tempat yang sama.
Atau mereka mungkin melakukan penilaian individu selama periode waktu tertentu di tempat yang berbeda.
Jika penilaian dilakukan dengan cara ini, para profesional akan membagikan dan mendiskusikan pengamatan mereka.Tidak ada tes tunggal untuk autisme, diagnosis didasarkan pada:
Baca Juga: Perbedaan Usia Pasangan Jauh Berisiko Lahirkan Anak Autis, Studi di Inggris
1. Mengamati bagaimana anak-anak bermain dan berinteraksi dengan orang lain yaitu, bagaimana perkembangan anak-anak sekarang
2. Meninjau sejarah perkembangan anak dengan masa lalu
3. Mewawancarai orang tua.
Setelah itu, anak akan mendapatkan diagnosis gangguan spektrum autisme.
Pengawasan atau pemantauan perkembangan anak memegang peranan penting bagi orang tua.
Jika anak memiliki gejala atau perubahan perilaku yang mencurigakan, tidak usah ragu untuk segera mengkonsultasikan ke dokter untuk memastikan diagnose dan penganan sedini mungkin.(*)
Baca Juga: Ibu Mengalami Polycystic Ovarian Syndrom (PCOS) Anaknya Bisa Mengalami Autis