Find Us On Social Media :

Hanya Ada di Indonesia, Luka Sayat dan Tusuk Diobati dengan Minyak Rem Kendaraan

Tidak seidkit dari orang Indonesia yang mengobati luka dengan minyak rem kendaraan. Padahal berbahaya.

GridHealth.id - Apakah benar luka sayat dan tusuk bisa disembuhkan dengan minyak rem kendaraan?

Ya, hanya di Indonesia pernyataan-pernyataan seperti ini bisa viral dan dapat sorotan.

Rupanya semua itu berasal dari beberapa pengendara motor yang pernah mencoba mengobati luka pakai minyak rem.

"Kalau dibilang mitos ya minyak rem ini terbukti manjur mengobati luka baru, apalagi buat pertolongan pada kecelakaan.

Minyak rem pas diguyur diluka yang baru membuat sakit dan perih di luka saya hilang, tidak cuma itu darah pun berhenti mengalir dan membentuk jaringan selaput," tutur Ibe Daniar pengendara Vespa yang pernah mencobanya, dikutip dari MotorPlus.

Akan tetapi apakah minyak rem tersebut memang aman digunakan untuk mengobati luka?

Baca Juga: Cara Ampuh Menghilangkan Bekas Kurap di Kulit, Bisa dengan Pepaya atau Bahan Alami Lainnya Berikut Ini

Nyatanya, tidak ada bukti medis dari penggunaan minyak rem kendaraan baik untuk luka.

Bahkan di kemasan minyak rem sendiri ada peringatan untuk tidak kontak langsung dengan mata dan kulit sebab bisa menyebabkan iritasi.

Pada kasus parah bisa membuat kulit terbakar, untuk yang punya alergi.

"Mungkin karena sifatnya yang mengikat cairan, sering diasumsikan bisa mengobati luka. Juga ada yang menambahkan warna merah sehingga mirip dengan obat merah," ucap Inge Harsono, QC- R&D Manager Autochem Industry masih dilansir dari MotorPlus.

Bagaimana Cara Mengobati Luka yang benar?

Jika memang kita membutuhkan pertolongan pertama pada luka sayat atau tusuk, cobalah langkah ini:

Baca Juga: Pilihan Terbaik Obat Cina Pasca Caesar, Mengeringkan Bekas Jahitan

* Cuci tangan, tangan yang bersih untuk mengobati bisa membantu menghindari infeksi

* Hentikan pendarahan, luka goresan kecil bisa berhenti mengeluarkan darah dengan sendirinya.

Akan tetapi untuk luka yang cukup besar, kita perlu menggunakan perban dan menekan dengan lembut luka tersebut agar pendarahan berhenti.

* Bersihkan luka, bilas luka dengan air bersih dan kalau bisa di bawah air mengalir agar risiko infeksi bisa berkurang.

Cuci sekitar luka dengan sabun akan tetapi jangan sampai sabun mengenai luka.

Setelah itu bersihkan luka kotoran dengan pinset yang sudah dibersihkan dengan alkohol.

* Berikan obat luka antiseptik atau petroleum jelly, oleskan sedikit untuk menjaga kelembapan permukaan dan membantu mencegah jaringan parut.

Bahan-bahan tertentu dalam beberapa salep dapat menyebabkan ruam ringan pada beberapa orang.

Maka dari itu jika ruam muncul, hentikan penggunaan salep.

* Tutup luka, tutup luka dengan perban atau kasa gulung untuk menjaga luka agar tetap bersih.

Jika tidak berencana ke dokter, ganti perban minimal satu hari sekali untuk menjaga kebersihan dan menghindari infeksi.

Baca Juga: Teknik Bedah Laparoskopi, Manfaat dan Risiko yang Didapatkan dari Operasi Ini

Terlepas dari itu semua, jika mulai terlihat tanda-tanda infeksi, maka temui dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Biasanya suntikan tetanus akan diberikan terutama untuk kita yang belum pernah melakukannya dalam lima tahun terakhir.

Tanda-tanda infeksi pada luka sendiri berupa kemerahan, nyeri yang semakin parah, keluar cairan, hingga bengkak.(*)

Baca Juga: Obat Merah Cina Die Da Yao Jing, Mengeringkan Luka Dengan Cepat