GridHEALTH.id - Benarkah ada manusia kebal infeksi Covid-19?
Beberapa tahun silam, penyebaran Covid-19 di dunia memang sangatlah cepat.
Terlebih, di Indonesia sendiri yang sudah banyak memakan korban.
Peristiwa besar tersebutlah yang membuat beberapa orang jadi takut untuk melakukan aktifitas.
Bukan tanpa alasan, hal itu lantaran tidak ingin tertular virus tersebut.
Baca Juga: Kematian Akibat Vaksin Covid-19 di Singapura, Dikaitkan dengan Miokarditis
Kendati demikian, muncul perihal manusia yang kebal infeksi Covid-19.
Diambil dari beberapa sumber, ternyata beginilah yang sebenarnya terjadi.
Melansir dari sciencealert.com, tidak ada manusia yang benar-benar identik satu sama lain.
Setidaknya, ada 0,1 persen yang bisa membuat istimewa.
Inilah yang menentukan semua perbedaan kita, mulai dari penampilan unik kita, hingga resistensi atau kerentanan kita terhadap penyakit seperti HIV.
Perubahan kecil tertentu dalam kode genetik dapat sangat membantu tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat.
Adakah Manusia Kebal Infeksi Covid-19?
Dengan pemikiran tersebut, para peneliti mencari orang di seluruh dunia yang mungkin kebal terhadap virus SARS-CoV-2.
"Pengenalan SARS-CoV-2 ke populasi yang naif, dalam skala global, telah memberikan demonstrasi lain dari variabilitas klinis yang luar biasa antara individu dalam perjalanan infeksi, mulai dari infeksi tanpa gejala hingga penyakit yang mengancam jiwa," sebuah tim peneliti, yang dipimpin oleh ahli imunologi Evangelos Andreakos dari Akademi Athena, menulis dalam sebuah makalah baru."Pemahaman kami tentang patofisiologi COVID-19 yang mengancam jiwa telah berkembang pesat sejak penyakit ini pertama kali dijelaskan pada Desember 2019, tetapi kami masih tahu sedikit tentang dasar genetik dan imunologi manusia dari resistensi bawaan terhadap SARS-CoV-2."
Kendati mungkin tidak memiliki banyak informasi tentang resistensi atau kekebalan terhadap penyakit ini, tetapi para peneliti meyakini bukan berarti orang kebal Covid-19 itu tidak ada.
Sementara ada laporan lain tentang orang-orang yang entah bagaimana bisa kebal Covid-19, bahkan setelah berada di dekat orang-orang terinfeksi.
Studi lain juga pernah mengamati kemungkinan orang-orang dengan kekebalan yang kuat yang dapat menghindari infeksi Covid-19.
Menurut sebuah laporan, orang dengan golongan darah O, tampaknya menunjukkan sedikit resistensi terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang parah.
Ada juga penelitian lain yang mengamati protein seperti, reseptor ACE2 atau TMEM41B yang tampaknya dibutuhkan virus corona untuk masuk atau bereplikasi sekali di dalam sel.
Penelitian Terhadap Orang Kebal Covid-19
Baca Juga: Varian Baru Covid-19, Kraken dan Orthrus, Apakah Membahayakan?
“Kami mengusulkan strategi untuk mengidentifikasi, merekrut, dan menganalisis secara genetik individu yang secara alami kebal terhadap infeksi SARS-CoV-2,” tulis tim tersebut.
"Kami pertama-tama fokus pada kontak rumah tangga yang tidak terinfeksi dari orang dengan gejala COVID-19. Kami kemudian mempertimbangkan individu yang terpapar kasus indeks tanpa alat pelindung diri, setidaknya selama 1 jam per hari, dan selama 3-5 hari pertama gejala di kasus indeks."Ini kemudian akan diperiksa dengan tes PCR negatif dan pemeriksaan darah negatif empat minggu setelah paparan.
Terutama, mencari sel T untuk memastikan bahwa orang tersebut belum pernah terinfeksi di masa lalu.
Para peneliti menduga adanya kemungkinan virus Covid-19 yang masih hidup dalam waktu lama.
Dengan menemukan manusia kebal infeksi Covid-19 inilah yang bisa bermanfaat nyata di masa akan datang.
Hingga kini penelitian tersebut masih berlanjut dan belum mendapatkan jawaban untuk dipublikasikan.(*)
Baca Juga: Covid-19 Mulai Terkendali di Indonesia, TBC, HIV, Malaria Menghantui