Find Us On Social Media :

Sudah Jatuh Korban Manusia, Virus Flu Burung Kembali Merajalela, Apakah Vaksin H5N1 Sudah Tersedia?

WHO mendesak adanya vaksin H5N1 untuk mausia.

"Karena virus terus terdeteksi pada populasi unggas, kasus (terhadap) manusia lebih lanjut dapat terjadi," kata WHO dikutip dari laman WHO.int, Minggu (26/2/2023).

Saat virus flu burung beredar, orang-orang yang aktivitasnya berhubungan dengan unggas berisiko tertular.

Adakah Vaksin Flu Burung untuk Melindungi?

Bila penularan virus terjadi antar manusia, WHO mengatakan, serangkaian tindakan dapat dilakukan dengan cukup cepat.

Misalnya, ada hampir 20 vaksin flu burung H5 yang dilisensikan untuk penggunaan pandemi.

Namun Richard Webby, kepala pusat WHO menjelaskan, utuk mempelajari influenza pada hewan diperlukan waktu lima hingga enam bulan untuk memperbarui serta memproduksi vaksin semacam itu untuk strain H5N1, yang saat ini beredar.

Pada awal pekan ini, kepala ilmuwan WHO Jeremy Farrar meminta pemerintah di seluruh negara untuk berinvestasi dalam pengembangan vaksin H5N1 atau vaksin flu bruung.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk langkah antisipasi apabila ada potensi wabah pada manusia.

Menurutnya, dikutip dari The Hindu, membiarkan virus menyebar luas di antara burung dan mamalia merupakan tindakan yang tidak benar.

Tom Peacook, ahli virologi di Imperial College London mengatakan kepada AFP, bahwasetiap penularan flu burung pada manusia mengkhawatirkan.

"Fakta-fakta ini telah diidentifikasi dengan cukup cepat, mungkin berarti kasus yang tepat ini tidak mungkin berkembang lebih jauh, tetapi untuk setiap kasus seperti ini kemungkinan lebih banyak lagi yang tidak terdeteksi," kata Tom Peacock.

Selama 20 tahun terakhir, sudah ada hampir 900 kasus H5N1 pada manusia dengan kematian sebesar 450 kasus. (*)

Baca Juga: Kasus Flu Burung H3N8 Pertama Pada Manusia di China, Ini Penyebabnya