Find Us On Social Media :

Khawatir Wabah Flu Burung, Perlukah Takut Makan Telur dan Daging Ayam?

Khawatir merebaknya wabah flu burung, perlukah takut makan telur dan daging ayam?

GridHEALTH.id – Beberapa waktu yang lalu, Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran terkait kewaspadaan akan adanya wabah flu burung, setelah beberapa wilayah di dunia melaporkan adanya wabah flu burung (H5N1) clade baru 2.3.4.4b.

Lalu, apakah artinya masyarakat dilarang untuk makan telur dan daging ayam? Simak penjelasan pakar berikut ini.

Perlukah Takut Makan Telur dan Daging Ayam?

Dokter hewan dari UGM, drh. M. Th. Khrisdiana Putri, M.P., PhD mengimbau masyarakat tidak takut konsumsi daging unggas, seperti ayam serta produk turunannya, seperti telur, meski saat ini Indonesia tengah mengantisipasi dan mewaspadai wabah flu burung.

Avian influenza ini meskipun disebut sebagai zoonotic, tetapi ini bukan foodborne disease, jadi bukan penyakit tular-makanan,” kata Khrisdiana melansir dari ANTARA (01/03/2023).

Selain itu, menurut Khrisdiana, peternak di Indonesia umumnya sudah andal dalam mengawasi produk-produknya dan tidak akan memasarkan produk hewan yang sakit untuk dikonsumsi oleh manusia.

Setelah wabah flu burung merebak pada tahun 2003 lalu, para peternak juga sudah memiliki pengalaman sehingga terbiasa dengan melakukan upaya preventif.

Seperti saat mendapati hewan yang sakit, biasanya peternak akan langsung mengisolasi hewan tersebut dan produk yang berasal dari hewan sakit tidak dikeluarkan.

“Sehingga ini yang saya rasa menjadi jaminan kita sebagai masyarakat bahwa apa yang beredar di pasar ini berasal dari hewan yang sehat. Jadi, jangan takut untuk makan ayam dan juga telur,” jelas Khrisdiana.

Peluang perpindahan virus dari hewan ke manusia sebenarnya relative kecil, sehingga masyarakat tidak perlu panik berlebihan. 

Cara Aman Konsumsi Telur dan Daging Ayam

Untuk tetap menjaga kualitas makanan, yang penting juga untuk diperhatikan adalah agar masyarakat memproses daging unggas dengan pemasakan yang baik dan hindari konsumsi setengah matang.

“Masalahnya hanya adalah pada saat ketika kita handling ayam yang hidup, ketika sebelum dilakukan penyembelihan sampai ketika kita masaknya,” sambung Khrisdiana.

Baca Juga: Sempat Viral Kasus Flu Burung Mendunia, Bagaimana Cara Mencegahnya?