GridHEALTH.id - Kurap adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh perkembangan jamur dermatofita.
Infeksinya ditandai dengan munculnya ruam merah berbentuk cincin di kulit dan juga terasa gatal.
Terdapat berbagai jenis kurap dan perawatannya yang berbeda-beda. Simak artike ini untuk mengetahui info lengkapnya.
Jenis-jenis Kurap
Jenis kurap digolongkan berdasarkan bagian tubuh yang terdampak. Dilansir dari John Hopkins Medicine, jenis yang umum terjadi antara lain:
1. Tinea Pedis (Kurap di Kaki)
Kurap yang ada di kaki dikenal juga dengan nama Athlete's foot, paling sering dialami oleh remaja dan juga pria dewasa.
Penyebabnya adalah keringat yang berlebih, tidak mengeringkan kaki dengan benar setelah berenang atau mandi, pakai kaus kaki ketat, atau sepatu yang sempit.
2. Tinea Cruris (Kurap di Selangkangan)
Jenis kurap ini juga mempunyai nama lain jock itch. Apabila terinfeksi, maka untuk sembuh cukup sulit.
Sama seperti sebelumnya, penyakit kulit ini lebih umum dialami oleh pria dan terjadi saat udara hangat.
3. Tinea Capitis (Kurap di Kulit Kepala)
Ini termasuk jenis yang paling menular di antara lainnya, terutama pada anak-anak.
Kasus infeksinya pun paling sering didapati pada anak-anak yang rata-rata berusia 2 hingga 10 tahun. Orang dewasa jarang mengalaminya.
Tinea capitis dapat berkembang menjadi kerion yakni lesi besar dan lunak. Hal ini disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap kurap dan ruam di tempat lain ataupun nyeri kelenjar getah bening di leher.
Baca Juga: 2 Metode Pengobatan Kurap Secara Medis, Umum Dilakukan oleh Dokter
4. Tinea Unguium (Kurap di Kuku)
Sebuah infeksi yang terjadi di kuku jari tangan atau kaki, ditandai dengan kuku yang menebal.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada remaja dan orang dewasa, dibandingkan anak kecil.
5. Tinea Corporis (Kurap di Badan)
Infeksi kulit ini memiliki karakteristik ruam yang tersebar di seluruh badan atau wajah.
Bisa dialami oleh semua orang dari segala kelompok usia, tapi kebanyakan terjadi pada anak-anak.
Orang yang tinggal di wilayah tropis atau bersuhu hangat juga memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami penyakit ini.
Mengobati Kurap
Perawatan yang dilakukan untuk masing-masing kurap berbeda. Selain itu, ada juga pengobatan alami yang bisa dijadikan alternatif lainnya.
Secara medis, menurut CDC penyakit ini bisa ditangani menggunakan salep dengan kandungan bahan aktif klotrimazol, miconazole, terbinafine, dan ketoconazole.
Salep itu dioleskan ke kulit selama 2-4 minggu. Sedangkan untuk kurap yang terjadi di kulit kepala, obat topikal tidak mempan.
Sehingga, dibutuhkan obat oral yang diminum 1-3 bulan dan juga sampo obat. Biasanya obat untuk jenis kurap ini mengandung griseofulvin, terbinafine, itraconazole, atau fluconazole.
Sementara jika menggunakan obat alami, bahan yang paling sering digunakan yakni lidah buaya, kunyit, dan sari cuka apel.
Cara pakainya yakni dengan mengoleskan bahan-bahan alami itu ke ruam dan area di sekitarnya secara rutin 2-4 minggu, hingga jamur benar-benar mati. (*)
Baca Juga: 3 Rekomendasi Obat Kurap Membandel, Mudah Ditemukan di Apotek