Setelah jarum ditusukkan, akan diambil sedikit darah yang dimasukkan ke dalam tabung tes. Usai jarum dicabut, mungkin akan sedikit terasa nyeri di kulit, tapi ini biasanya berlangsung kurang dari lima menit.
Sedangkan jika tes melalui urine, maka perlu mengumpulkan sampel dari urine selama 24 jam. Tenaga medis akan meminta untuk memasukkan sampel tersebut ke dalam tabung yang diberikan.
Selama periode pengumpulan sampel, wadah yang diberikan sebaiknya disimpan dalam lemari es atau pendingin. Nantinya, wadah tersebut akan diberikan ke pihak laboratorium untuk dites.
Persiapan Tes Asam Urat
Selain memerhatikan cara-cara di atas, biasanya tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan oleh pihak yang diperiksa.
Namun, sebaiknya sebelum tes dilakukan, informasikan terlebih dahulu tentang kondisi kesehatan sebenarnya dan apakah sedang mengonsumsi obat ataupun vitamin.
Karena, beberapa jenis obat termasuk aspirin, dapat memengaruhi kadar asam urat dalam tubuh.
Begitu juga jika saat pemeriksaan berlangsung, sedang secara rutin mengonsumsi vitamin B3.
Meski obat ataupun vitamin yang diminum dapat memengaruhi hasil tes, tapi jangan menghentikannya sembarangan.
Oleh karena itu, disarankan untuk terbuka dengan petugas medis tentang kondisi diri sendiri.
Itulah penjelasan mengenai kadar asam urat wanita yang tergolong normal dan tidak.
Untuk memastikannya, perlu rutin melakukan tes, terutama jika mempunyai faktor-faktor risiko. (*)
Baca Juga: Hilangkan Nyeri di Kaki Akibat Asam Urat, Apakah Boleh Dipijat?