Ini membuat lebih mungkin terkena infeksi yang bisa membuat sakit parah.
Anemia
Kemoterapi menurunkan jumlah sel darah merah, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Jika jumlah sel darah merah turun terlalu rendah, pasien akan mengalami anemia.
Sakit Mulut
Terkadang kemoterapi bisa membuat lapisan mulut sakit dan teriritasi.
Ini dikenal sebagai mukositis.
Menghindari makanan pedas, asin, atau tajam juga bisa membantu.
Terapi laser, di mana laser tingkat rendah digunakan untuk merangsang penyembuhan, terbukti efektif dalam mengobati atau mencegah mukositis.
Mukositis biasanya membaik beberapa minggu setelah kemoterapi selesai.
Perubahan Kulit dan Kuku
Beberapa obat kemoterapi dapat menyebabkan perubahan sementara pada kulit.
Bicaralah dengan dokter jika memiliki masalah dengan kulit.
Baca Juga: Besaran Biaya Kemoterapi Kanker di Rumah Sakit Dharmais Jakarta
Kemoterapi juga dapat membuat kuku menjadi rapuh atau terkelupas, dan garis putih dapat muncul di sepanjang kuku.
Menggunakan pelembab pada kuku dapat membantu dan pernis kuku (tetapi bukan pernis yang cepat kering atau kuku palsu) dapat digunakan untuk menutupi kuku selama perawatan jika mau.
Itulah beberapa efek samping kemoterapi yang bisa terjadi pada pasien.
Mengapa Kemo Menyebabkan Efek Samping?
Sel kanker cenderung tumbuh cepat, dan obat kemo membunuh sel yang tumbuh cepat.
Namun, karena obat-obatan ini menyebar ke seluruh tubuh, mereka juga dapat memengaruhi sel-sel normal dan sehat yang tumbuh dengan cepat.
Kerusakan sel sehat menyebabkan efek samping.
Efek sampingnya tidak selalu seburuk yang diduga, tetapi mengkhawatirkan tentang bagian pengobatan kanker ini adalah hal yang wajar.
Baca Juga: Penting untuk Mengenal Kemoterapi Kanker dan Prosedur Pengobatannya