Find Us On Social Media :

Lakukan Skrining HIV dan Sifilis di Fasilitas Kesehatan Sekarang!

Segera lakukan skrining HIV dan sifilis di fasilitas kesehatan

GridHEALTH.id - Cegah masalah serius dengan skrining HIV dan sifiis di fasilitas kesehatan.

Melansir dari Kemkes.go.id, infeksi menular seksual (IMS) merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menimbulkan beban morbiditas bahkan mortalitas di negara berkembang.

Mencegah dan mengobati IMS dapat mengurangi risiko penularan HIV melalui hubungan seksual.

Keberadaan IMS dalam bentuk inflamasi atau ulserasi akan meningkatkan risiko masuknya infeksi HIV saat melakukan hubungan seksual tanpa pelindung.

Berbagai penelitian di banyak negara melaporkan bahwa infeksi sifilis dapat meningkatkan risiko penularan HIV sebesar 3-5 kali.

Telah diketahui bahwa semakin banyak ditemukan bayi yang tertular HIV atau sifilis dari ibunya.

Keberadaan kedua infeksi tersebut secara bersamaan menurunkan kualitas dan umur harapan hidup.

Maka dari itu, penting untuk melakukan tes HIV dan sifilis secara rutin untuk dapat mendeteksi serta menangani penyakit serius ini sedini mungkin.

Tes HIV

Tes HIV adalah suatu prosedur medis yang dapat mendeteksi virus HIV di dalam tubuh.

Secara umum, tes HIV dilakukan dengan cara pemeriksaan darah.

Salah satu pemeriksaan HIV/AIDS yang umum dilakukan adalah tes antibodi.

Baca Juga: Kasus Sedang Meningkat, Ketahui Pentingnya Pencegahan HIV Sejak Dini

Tes antibodi ini dilakukan dengan mendeteksi antibodi HIV dalam darah yang dibentuk oleh sistem imunitas tubuh sebagai upaya melawan virus berbahaya tersebut.

Skrining Sifilis

Skrining sifilis adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bakteri yang menyebabkan sifilis.

Sifilis sendiri merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

Pemeriksaan sifilis ini mendeteksi keberadaan antibodi yang dihasilkan untuk melawan infeksi sifilis.

Tes antibodi atau serologi ini terbagi menjadi dua macam, yaitu tes nontreponema dan tes treponema.

Pelaksanaan salah satu tes harus diikuti tes yang lain untuk menguatkan hasil pemeriksaan.

Salah satu jenis tes treponema adalah treponemal pallidum hemagglutination assay (TPHA).

Tes treponema ini secara spesifik terkait dengan bakteri penyebab sifilis.

Namun, meski TPHA lebih spesifik, tes treponema seperti TPHA harus diikuti dengan tes nontreponema.

Hal tersebut bertujuan untuk membedakan apakah infeksi pada tubuh merupakan infeksi aktif atau infeksi yang terjadi di masa lalu, tetapi sudah berhasil disembuhkan.

Skrining sifilis umumnya dilakukan sebelum gejala sipilis tampak kentara pada seseorang.

Baca Juga: Kenali Penyebab Penularan HIV yang Didominasi dari Ibu Rumah Tangga

Berikut ini beberapa kelompok yang rentan terhadap sifilis:

1. Mengidap infeksi penyakit menular seksual (PMS) seperti HIV atau lainnya

2. Pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis

3. Memiliki pasangan seksual yang didiagnosis mengidap sifilis

4. Terlibat dalam aktivitas seksual berisiko tinggi

5. Wanita hamil

6. Bergonta-ganti pasangan seksual

7. Berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom

Sebelum terlambat, segera lakukan skrining HIV dan sifilis sedini mungkin.

Jubir Kemenkes RI dr Mohammad Syahril menyebutkan bahwa, masyarakat bisa tes atau screening HIV-sifilis gratis di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas.

Baca Juga: Tersangka Kasus Kekerasan di Panti Asuhan Postif HIV, Bagaimana Cara Penularannya?