"Batasnya (konsumsi garam) 5 gram, masa dihitung-hitung terus. Batasnya yang mudah adalah kalau makanan itu sudah terasa asin, itu hampir berlebihan," katanya.
Dokter Tunggul melanjutkan, "Kita tidak menyuruh orang untuk makan makaann yang hambar terus. Jadi kalau sudah terasa asin, secara praktisnya sudah berlebihan. Jadi yang sedang-sedang saja."
Faktor selanjutnya yang harus dijadikan sebagai perhatian agar kondisi ini bisa terdeteksi lebih cepat yakni rutinitas olahraga dan penyakit lain.
Karena, umumnya hipertensi terjadi bersamaan dengan penyakit lain seperti asam urat atau kolesterol yang tinggi.
Bila mempunyai faktor risiko di atas, maka sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.
Cek Tekanan Darah yang Benar
Dalam kesempatan yang sama, dokter Tunggul mengingatkan mengecek tekanan darah jangan tunggu sampai muncul gejala.
Pengecekan juga harus dilakukan dengan baik dan benar, untuk bisa mendapatkan hasil yang tepat.
"Dianjurkan mengukur dalam keadaan istirahat. Tensi itu sedemikian rupa sangat mudah berubah-ubah," ujarnya.
Untuk mengukur tekanan yang tepat, direkomendasikan melakukannya sebanyak tiga kali dengan jeda waktu 1-2 menit.
Kemudian, perhatikan hasil dari ketiga pemeriksaan dan ambil rata-ratanya.
"Kalau salah satu nilai jomplang dibuang saja. Umumnya yang pertama itu lebih tinggi. Jadi diukur tiga kali berkali-kali, kalau tetap tinggi (artinya) hipertensi," pungkasnya. (*)
Baca Juga: 2 Mindset Penting bagi Pasien Hipertensi, Rutin Minum Obat dan Kontrol ke Dokter