Find Us On Social Media :

Apakah Ada Pantangan Makanan untuk Anak Stunting? Ini Penjelasannya

Pantangan makanan untuk anak stunting karena tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi anak.

GridHEALTH.id - Stunting pada anak disebabkan oleh kekurangan gizi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Rentang waktu tersebut mengacu pada momen sejak bayi masih berada dalam kandungan hingga berusia dua tahun.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah sekaligus mengatasi gangguan tumbuh kembang ini adalah memperbaiki pola makan.

Namun, bukan berarti anak bisa diberikan jenis makanan apapun, dengan harapan kebutuhan gizinya tercukupi.

Menurut Kementerian Kesehatan, stunting pada anak dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan yang tidak hanya berkaitan dengan jumlah, tapi juga kualitas gizi dan seringkali tidak beragam.

Bagi anak-anak masih dalam masa pertumbuhan, sumber protein sangat penting dan perlu juga dibarengi dengan konsumsi sayur dan buah.

Hal tersebut tergambar dalam pedoman "Isi Piringku", sehingga orangtua tidak bisa sembarangan memberikan makanan ke anak-anak.

Makanan yang Harus Dihindari

Berikut merupakan pantangan makanan untuk anak stunting, yang sebaiknya tidak dikonsumsi pada 1.000 hari pertama kehidupannya.

1. Makanan dengan gula tambahan

Melansir Mom Juction, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan untuk tidak memberikan makanan dengan gula tambahan kepada bayi berusia di bawah 24 bulan atau di bawah 2 tahun.

Hal ini karena penambahan gula dapat menambah kalori tambahan pada makanan yang dikonsumsi dan berisiko menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari.

Gula tambahan biasanya ditemukan dalam minuman atau camilan manis. Sehingga, sangat disarankan jenis makanan tersebut tidak diberikan ke bayi.

Baca Juga: Bisa Mencoba Beberapa Menu PMT pada Anak untuk Cegah Stunting

2. Makanan dengan garam

Bayi berusia 7-12 bulan membutuhkan 0,37 gram sodium per harinya. Menurut para ahli, kebutuhan tersebut sudah bisa terpenuhi dari air susu ibu (ASI) atau susu formula.

Sehingga, tak perlu menambahkan garam ke makanan anak. Ini penting, karena jika mereka kelebihan natrium, maka akan memberikan tekanan yang tidak semestinya pada ginjal yang belum matang.

Jumlah sodium atau garam yang terlalu banyak dapat menyebabkan hiperosmolaritas pada bayi dan ginjal bayi tidak dapat menangani beban ini.

3. Makanan mentah

Mengonsumsi makanan yang mentah atau tidak dipasteurisasi, dapat membaut bayi terpapar oleh bakteri E.coli.

Sistem kekebalan anak belum bisa menangani bakteri ini, sehingga ada risiko penyakit berat seperti septicemiai dan meningitis.

Lagipula, infeksi pada anak terutama jika terjadi terlalu sering, juga dapat membuat risiko stunting meningkat.

4. Ikan bermerkuri

Ikan memang merupakan makanan sumber protein hewani yang dibutuhkan oleh anak stunting. Tetapi, tidak disarankan juga untuk mengonsumsi ikan yang tinggi kandungan merkurinya.

Ikan yang tinggi merkuri dan harus dihindari seperti tuna mata besar atau king mackerel.

Jika ingin memberikan ikan untuk mengatasi stunting pada anak, lebih baik pilih tuna light dan salmon, yang rendah merkuri dan juga memiliki kandungan asam lemak Omega-3.

5. Mi instan

Makanan pantangan untuk stunting berikutnya adalah mi instan. Makanan ini merupakan jenis karbohidrat sederhana yang sulit dicerna dan berisiko merusak usus si kecil.

Selain itu, mi instan juga tidak mempunyai kandungan nutrisi yang cukup, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi anak. (*)

Baca Juga: Kenali Menu PMT Ibu Hamil yang Efektif untuk Cegah Stunting