Ini dilakukan agar dapat mengetahui gejala awal stunting dan juga cara pencegahan yang bisa dilakukan sebelum kondisinya lebih buruk.
7. Terapkan pola hidup bersih dan sehat
Pencegahan stunting selanjutnya yang harus selalu diterapkan oleh orangtua adalah pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Biasakan anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, sebelum dan sesudah makan.
Dengan rutin mencuci tangan, anak dapat terlindungi dari diare berulang yang bisa meningkatkan risiko stunting.
8. Perhatikan kebersihan sanitasi
Memerhatikan kebersihan sanitasi di rumah juga tak kalah pentingnya dalam upaya pencegahan stunting.
Pasalnya, sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko anak untuk jatuh sakit. Salah satu masalah kesehatan yang bisa terjadi karena sanitasi buruk adalah cacingan.
Apabila anak cacingan, maka nutrisi dari makanan yang dikonsumsi oleh anak tidak akan bisa terserap dengan baik dan ini bisa menyebabkan terjadinya gizi buruk.
Oleh karena itu, sebaiknya atur jarak antara septic tank dengan sumur air sejauh 10 meter.
9. Segera obati anak yang sakit
Ketika anak jatuh sakit, sebaiknya orangtua tidak mengulur-ngulur waktu untuk memberikan pengobatan.
Misalnya saat anak mengalami masalah pada saluran cernanya. Lebih baik untuk segera membawanya ke dokter.
Jika kondisinya sudah lebih lanjut, dokter biasanya akan menyarankan dilakukannya tube feeding atau memasukkan selang berisi cairan nutrisi, agar anak tidak kekurangan nutrisi yang dibutuhkannya. (*)
Baca Juga: UNICEF: 9 dari 10 Anak Indonesia Kekurangan Nutrisi, Stunting?