Find Us On Social Media :

Tips dan Panduan Cara Menjaga Kesehatan saat Kualitas Udara Buruk

Jangan sampai kesehatan terganggu karena kualitas udara yang buruk.

7. Rutin membersihkan saluran pernapasan

Membersihkan saluran pernapasan secara teratur juga penting untuk menjaga kesehatan saat kualitas udara buruk.

Anda dapat melakukan beberapa teknik pembersihan seperti berkumur dengan air garam hangat untuk membersihkan tenggorokan, menghirup uap air hangat untuk melembapkan saluran pernapasan, atau menggunakan cairan saline untuk membersihkan hidung.

Ini akan membantu menghilangkan partikel-partikel polutan yang mungkin terendap di saluran pernapasan.

8. Pantau perkembangan kualitas udara

Pantau perkembangan kualitas udara di sekitar Anda melalui aplikasi atau situs web yang menyediakan informasi tentang polusi udara.

Dengan mengetahui tingkat polusi dan perubahan kualitas udara, Anda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Misalnya, jika ada peringatan polusi udara tinggi, Anda dapat mengatur jadwal aktivitas dan mempersiapkan langkah-langkah perlindungan yang diperlukan.

9. Jaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan

Selain tindakan pencegahan yang telah disebutkan sebelumnya, menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan juga sangat penting saat menghadapi kualitas udara buruk.

Rajinlah melakukan aktivitas fisik yang meningkatkan kapasitas paru-paru, seperti olahraga kardiovaskular, yoga, atau latihan pernapasan.

Hindari merokok dan hindari pajanan lainnya yang dapat merusak saluran pernapasan, seperti asap kendaraan atau lingkungan yang berdebu.

Kesimpulan

Melalui menjaga kebersihan lingkungan dalam ruangan, menggunakan alat penjernih udara, menggunakan masker penutup wajah saat di luar ruangan, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan, kita dapat mengurangi risiko dan dampak negatif dari polusi udara.

Dengan tindakan yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan dan kualitas hidup kita meskipun dihadapkan pada kualitas udara buruk.

Baca Juga: Sering Terpapar Polusi Udara Tingkatkan Risiko Stroke, Studi