Find Us On Social Media :

Jangan Terus Dibiarkan, Obesitas Ternyata Bisa Mengancam Kesehatan

Risiko obesitas yang bisa mengganggu kesehatan

GridHEALTH.id - Bisa bahaya, inilah risiko obesitas yang mengancam kesehatan.

Belakangan ini, ramai diperbincangkan oleh seorang pria di Tangerang yang memiliki bobot badan sekitar 300 kilogram.

Tentunya, hal itu menjadi perhatian publik.

Bahkan, dirinya sampai sulit untuk berjalan karena memiliki berat badan yang berbeda dari manusia pada umumnya.

Hingga akhirnya, pria tersebut dievakuasi untuk melakukan perawatan di sejumlah rumah sakit.

Tentu saja, masalah obesitas menjadi perhatian penuh untuk masyarakat.

Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai oleh kelebihan lemak tubuh yang abnormal.

Seseorang dianggap obesitas jika indeks massa tubuh (IMT) mereka melebihi batas tertentu.

IMT dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter.

Kriteria Obesitas

Kriteria umum untuk mengklasifikasikan obesitas berdasarkan IMT adalah sebagai berikut:

- IMT di bawah 18,5: Berat badan kurang

Baca Juga: Hubungan Obesitas pada Anak Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan Mental

- IMT antara 18,5 hingga 24,9: Berat badan normal

- IMT antara 25 hingga 29,9: Kelebihan berat badan

- IMT antara 30 hingga 34,9: Obesitas kelas I

- IMT antara 35 hingga 39,9: Obesitas kelas II

- IMT 40 atau lebih: Obesitas kelas III (obesitas yang sangat parah atau disebut juga obesitas morbid)

Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan kalori yang dikonsumsi dan energi yang dikeluarkan melalui aktivitas fisik.

Faktor-faktor risiko yang dapat berkontribusi terhadap obesitas meliputi pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, faktor genetik, stres, kurang tidur, dan beberapa kondisi medis tertentu.

Risiko Penyakit pada Obesitas

Berikut adalah beberapa contoh risiko kesehatan yang dapat terjadi pada seseorang yang mengalami obesitas.

1. Penyakit jantung

Obesitas dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan serangan jantung.

2. Diabetes tipe 2

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama untuk mengembangkan diabetes tipe 2.

Obesitas meningkatkan resistensi insulin, yang menyebabkan tingginya kadar gula darah dan berpotensi merusak organ tubuh.

Baca Juga: Bayi 16 Bulan di Bekasi Miliki Berat Badan 27 Kilogram, Inilah Bahaya dan Komplikasi Obesitas

3. Kanker

Beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker usus besar, kanker rahim, dan kanker esofagus, memiliki hubungan dengan obesitas.

Lemak tubuh yang berlebih dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan menyebabkan pertumbuhan sel kanker.

4. Masalah pernapasan

Obesitas dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti sleep apnea, di mana terjadi gangguan pernapasan saat tidur.

Hal ini disebabkan oleh penumpukan lemak di sekitar tenggorokan yang menghalangi aliran udara.

5. Penyakit hati berlemak

Obesitas dapat menyebabkan perkembangan penyakit hati berlemak nonalkoholik (NAFLD).

NAFLD terjadi ketika lemak menumpuk di dalam hati, yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan hati.

6. Gangguan muskuloskeletal

Obesitas menempatkan tekanan berlebih pada sendi dan sistem muskuloskeletal.

Ini dapat menyebabkan osteoartritis, kondisi yang merusak tulang rawan sendi, serta nyeri punggung dan masalah postur lainnya.

7. Gangguan mental dan kesejahteraan emosional

Obesitas juga dapat berdampak pada kesejahteraan mental dan emosional seseorang.

Stigma sosial, depresi, dan kecemasan seringkali terkait dengan obesitas.

Jika atau seseorang yang kenal mengalami obesitas, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan perawatan dan saran yang tepat.

Baca Juga: Obesitas pada Anak Disebut karena Kelainan Genetik, Ini Faktanya!