Find Us On Social Media :

Deteksi Dini dan Lakukan Pengobatan Stunting Jika Gejala Sudah Muncul

Melakukan deteksi dini dan pengobatan stunting

GridHEALTH.id - Berikut ini pengobatan stunting yang perlu diperhatikan.

Gizi buruk adalah salah satu hal yang menjadi masalah global, termasuk di Indonesia.

Pemenuhan gizi yang belum tercukupi baik sejak dalam kandungan hingga bayi lahir dapat menyebabkan terjadinya berbagai masalah kesehatan, baik pada ibu maupun bayinya.

Salah satu gangguan kesehatan yang berdampak pada bayi yaitu stunting atau tubuh pendek akibat kurang gizi kronik.

Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada saat 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Salah satu cara mencegah stunting adalah pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.

Upaya ini sangat diperlukan, mengingat stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa.

Akibat kekurangan gizi pada 1000 HPK bersifat permanen dan sulit diperbaiki.

Anak stunting penyebab utamanya asupan gizi.

Tak satupun penelitian yang mengatakan keturunan memegang faktor yang lebih penting daripada gizi dalam hal pertumbuhan fisik anak.

Deteksi Dini Stunting

Deteksi dini stunting dapat dilakukan dengan memantau kurva pertumbuhan anak secara rutin.

Baca Juga: Upaya Pencegahan Stunting Sejak Hamil, Ini yang Harus Dilakukan Bumil

Bagi para ibu, jangan lupa untuk rutin memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dengan mengunjungi Posyandu terdekat di lingkungan.

Kader akan menjelaskan bagaimana berat badan serta panjang/tinggi badan anak berdasarkan kategori umurnya.

Balita dikategorikan stunting ketika indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U), dengan z-score berada pada rentang kurang dari -2 SD (pendek) s/d -3 SD (sangat pendek).

Selain panjang/tinggi badan, pengukuran berat badan juga penting untuk menentukan perawakan pendek diakibatkan karena masalah gizi atau tidak.

Terdapat beberapa tanda dan gejala yang membedakan anak yang mengalami stunting, di antaranya:

- Memiliki tubuh yang lebih pendek dari anak seusianya

- Berat badan tidak naik, bahkan cenderung menurun

- Mengalami perkembangan yang terlambat sesuai anak seusianya

- Anak menjadi lebih rentan terserang berbagai penyakit infeksi

- Memiliki gangguan kecerdasan di kemudian hari

Mengetahui apakah tinggi anak normal atau tidak dengan memeriksakan kondisi anak secara rutin di pelayanan kesehatan terdekat seperti dokter, bidan, posyandu, maupun puskesmas.

Baca Juga: Bisakah Anak yang Mengalami Stunting Sembuh? Ini Jawaban Dokter

Pengobatan Stunting

Pengobatan stunting dilakukan sesuai dengan penyebab yang mendasari.

Berikut tindakan untuk menangani stunting:

- Pemberian obat-obatan anti tuberkulosis jika anak mengidap TBC

- Memberikan nutrisi tambahan, termasuk protein hewani, lemak dan kalori

- Pemberian suplemen, termasuk vitamin A, zinc, zat besi, kalsium dan yodium

- Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

Kesadaran akan pencegahan stunting memang perlu disosialisasikan kepada para wanita dengan usia produktif, yang berencana mempunyai atau sudah memiliki anak.

Pasalnya, kondisi ini terkait dengan masa depan si buah hati.

Tidak hanya itu, kesadaran untuk rutin memeriksakan kandungan ke dokter juga perlu ditingkatkan.

Dengan begitu, rencana pemenuhan gizi bagi ibu maupun bayi dapat berjalan dengan baik sesuai anjuran.

Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh, Ternyata Ini Tanda Umum Stunting pada Balita