"Selain itu, bumil juga perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya vitamin dan mineral, yakni zat besi, kolin, magnesium, yodium, zinc, vitamin A, vitamin B, dan vitamin D," sambungnya.
Dalam hal mencukupi kebutuhan nutrisi, ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi berbagai jenis protein hewani seperti ikan, telur, daging, dan seafood.
Sumber nutrisi lain seperti kacang-kacangan, biji-bijian, serta aneka sayur dan buah juga tak kalah penting untuk dikonsumsi.
2. Minum vitamin prenatal
Selain mencukupi kebutuhan nutrisi, ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi vitamin prenatal.
Hal ini dilakukan selain untuk menjaga kesehatan, juga sebagai cara memberikan nutrisi tambahan yang diperlukan janin.
3. Mengontrol berat badan
Mengalami kenaikan berat badan selama kehamilan merupakan hal yang sangat wajar.
Akan tetapi, penambahan berat badannya harus dikontrol agar tidak melebihi batas.
Dikutip dari Kementerian Kesehatan, bagi ibu yang mempunyai berat badan ideal sebelum hamil kenaikan yang dianjurkan 11,5-16 kilogram. Sedangkan jika sangat kurus sebelumnya, berat badan sebaiknya naik 13-18 kilogram.
4. Pemeriksaan kehamilan
Cara pencegahan stunting sejak janin yang terakhir adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan.
Dengan rutin kontrol kehamilan, apabila ibu mengalami kekurangan nutrisi dapat segera terdeteksi.
Begitu juga dengan perkembangan dan pertumbuhan bayi, yang dapat dilihat melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh ibu hamil sebagai upaya pencegahan stunting pada anak. (*)
Baca Juga: Wajib Tahu 4 Pelayanan Stunting dari Pemerintah Bagi Remaja Hingga Balita