Find Us On Social Media :

Ternyata Kebiasaan yang Dilakukan Ayah Ini, Berisiko Picu Stunting Pada Anak

Paparan asap saat ayah merokok dapat mengganggu penyerapan gizi anak.

Mengingat pengertian stunting sendiri adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis.

Ketua Satuan Tugas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH, mengatakan risiko itu berhubungan dengan asap rokok yang mengganggu penyerapan gizi.

"Asap rokok mengganggu penyerapan gizi pada anak, yang pada akhirnya akan mengganggu tumbuh kembangnya," ujarnya.

Alasan lain yang menyebabkan merokok sebagai kebiasaan penyebab stunting, berkaitan dengan pola belanja. 

Pada keluarga yang memiliki perokok aktif, diketahui cenderung mengurangi biaya pembelian makanan bergizi, agar bisa dibelikan rokok.

Dalam kesempatan lain, Feni Fitriani Taufik, selaku Ketua Kelompok Kerja Bidang Rokok PDPI, menjelaskan kaitan antara kedua hal tersebut.

Dalam Konferensi Pers Hari Tanpa Tembakau pada (30/5/2023) lalu, ia mengatakan kalau paparan asap rokok dapat mengganggu perkembangan dan fungsi organ paru anak.

Hal ini berdampak anak jadi lebih mudah mengalami berbagai masalah pada saluran pernapasan.

"Sebagai second hand smoke atau third hand smoke, tentu juga memberikan pengaruh ke perkembangan paru anak. Kalau efek akutnya mudah terjadi ISPA, batuk berulang, meningkatkan risiko terkena asma," jelasnya.

Situasi tersebut memang dapat meningkatkan terjadinya stunting pada anak. Karena, selain karena gizi yang kurang dalam waktu lama, infeksi berulang pun juga dapat membuat risikonya meningkat.

Itulah alasan-alasan mengapa kebiasaan ayah merokok dapat membuat anak berisiko mengalami stunting. (*)

Baca Juga: Mengatasi Triple Burden of Malnutrition: Tantangan Kesehatan dan Solusi Berkelanjutan